Rujak Buah Pace atau Mengkudu, Hidangan Tradisional di Banyuwangi Jarang ditemui

proses rujak pace atau mengkudu
Sumber :
  • jumroini subhan

Banyuwangi – Rujak buah pace atau mengkudu, sebuah olahan tradisional yang tidak hanya lezat tetapi juga diketahui memiliki manfaat obat, telah menjadi hidangan yang akrab di kota Banyuwangi.

Seni Musik Terbangan Sambut Kedatangan Jokowi di Pasar Rogojampi

Herman (47), seorang pria keturunan suku Jawa, merasa ingin mencicipi rujak buah pace. Dengan memanfaatkan buah pace yang dipetik dari kebun belakang rumahnya, Herman bersama istri, Titik (45), meracik bumbu rujak sesuai petunjuk dari Budi, seorang teman dari suku Osing.

Di rumah mereka, yang terletak di Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, mereka berkumpul menjelang sore bersama teman-teman dari suku Osing. Mereka bersantai sambil berbagi cerita. Salah satu teman Herman dari suku Osing memberikan ide untuk membuat rujak dari buah pace atau mengkudu.

Order Kain Seragam Menurun, Diduga ada Keterlibatan Oknum Pejabat Kadisdik Korwil Provinsi Jatim

"Hanya ingin merasakan bagaimana rasanya rujak buah pace, katanya bisa memiliki efek obat," ujar Herman.

Saat dicicipi, ternyata rasanya mirip rujak serut atau rujak pindang bali. Merasakan rujak pace ternyata bikin sensasi.

Fakta! Toko Mulia Jajag Pemasok Utama Seragam Sekolah Negeri di Banyuwangi

"Ternyata rasanya enak. Memang sedikit asing di lidah karena belum pernah memakan, tapi bneneran rasanya gak asing mirip rujak pindang bali," tambah Herman.

Untuk memasak buah pace atau mengkudu menjadi rujak, pertama mempersiapkan bahan utama yaitu buah mengkudu atau pace. Kemudian kupas dan potong dadu. Selanjutnya, siapkan bahan-bahan seperti gula Jawa, asam Jawa, terasi, cabe rawit, dan garam.

Halaman Selanjutnya
img_title