Antisipasi Pencemaran, Udara Banyuwangi Dilakukan Pengecekan, Ini Hasilnya?
- M Romi Syahroni/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi - Antisipasi tercemarnya udara di Kabupaten Banyuwangi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Gandrung Rutin melakukan pengecekan secara berkala. Ini dilakukan mengingat aktivitas kendaraan sangat tinggi.
Menurut Dwi Handajani PLT Kepala DLH Banyuwangi, Hasilnya, udara kabupaten ujung timur Jawa ini masih aman.
Ini terlihat dari pengukuran yang dilakukan oleh petugas DLH Banyuwangi pada Senin (28/8/2023) siang. Petugas memasang alat pengukur udara di dua titik jalan protokol.
“Targetnya, mengetahui tingkat polusi dan pencemaran udara di tengah kota,” kata Dwi Handajani.
Selain mengukur kualitas udara, petugas juga mengukur tingkat polusi debu dan kebisingan. Beberapa jam melakukan pengukuran, hasilnya dikategorikan masih baik.
Berdasarkan indeks kualitas udara, klasifikasi kategori baik berada di skor 70-90. Pada semester pertama 2023, indeks kualitas udara di Banyuwangi berada di skor 87,43. Artinya, di ambang normal.
"Pengukuran ini rutin kami lakukan untuk mengetahui kualitas udara di Banyuwangi sesuai baku mutu atau tidak," kata Plt Kepala DLH Kabupaten Banyuwangi, Dwi Handajani. Selain pusat kota, pengujian kualitas udara ini digelar di sejumlah kecamatan lain.
Salah satunya, Kecamatan Muncar. Prosesi pengecekan ini dilakukan secara bergantian.
“Hari ini kita gelar di pusat kota,” jelas Dwi.
Masih bagusnya kualitas udara di Banyuwangi salah satunya didukung luasan hutan yang masih alami. Lalu, banyaknya ruang terbuka hijau (RTH).
Banyaknya spot hijau ikut mengurangi polutan udara, termasuk dengan emisi kendaraan dan industri. Saat ini, Banyuwangi memiliki 120 RTH. Luasnya mencapai 47,68 hektar.
“Khusus di kota, luasan RTH mencapai 20,18 persen dari luas wilayah,” tutupnya.