Ratusan Buruh Unjuk Rasa di Pasuruan: Tuntut Gaji dan Hapus Kekerasan di Pabrik
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
"Selama ini, kami terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup di rumah," ujar Makrufin dengan nada kecewa.
Tidak hanya persoalan gaji, buruh juga menyoroti transparansi perusahaan yang mengklaim tidak memiliki uang untuk membayar mereka, meskipun operasional ekspor ke Australia berjalan lancar.
Tuntut Hapus Kekerasan dan Pelecehan di Pabrik
Selain masalah pembayaran gaji, buruh juga menuntut penghapusan kekerasan dan pelecehan seksual yang diduga terjadi di lingkungan pabrik. Tuduhan ini diarahkan kepada K.Y.M., pemilik perusahaan berkewarganegaraan Australia.
Menurut informasi yang diterima, K.Y.M. saat ini berstatus sebagai terlapor di Polres Pasuruan dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang melibatkan istrinya, Wahyu Novitasari. Kuasa hukum Wahyu, Erwin Indra Prastiyok, membenarkan hal tersebut.
"Laporan sudah kami masukkan ke Mapolres Pasuruan untuk ditindaklanjuti," kata Erwin.
Para buruh berharap langkah hukum ini dapat menjadi awal penyelesaian masalah yang mereka hadapi di pabrik.