Bupati Ipuk di Maroko Saat Gempa Dahsyat, Dinding Hotel Retak

Bupati Ipuk saat di Maroko
Sumber :
  • tangkapan layar instagram @ipukfdani

BanyuwangiGempa dahsyat berkekuatan 6,8 skala richter dan gempa susulan 4,8 skala richter mengguncang Maroko pada Jumat (08/09/2023) pukul 23.11 waktu setempat. 

Pesisir Pantai di Jember Miliki Risiko Tinggi Bencana

Saking dahsyatnya, dilansir dari Kementerian Dalam Negeri Maroko, gempa yang berpusat di 75 kilometer sebelah tenggara Kota Marrakesh dengan kedalaman 18,5 kilometer tersebut menyebabkan ribuan korban jiwa dan ratusan orang luka-luka. 

Selain itu, media lokal mengatakan bahwa akibat gempa terkuat yang pernah terjadi di Afrika Utara tersebut, beberapa bangunan di Kota Marrakesh yang merupakan kota tua berstatus warisan dunia UNESCO banyak mengalami kerusakan. 

Minibus Pengangkut Wisatawan Tiongkok Kecelakaan di Jalur TWA Kawah Ijen

Saat gempa, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani tengah berada di Marrakesh untuk memenuhi undangan sebagai pembicara di hadapan lebih dari 50 negara dan 1200 peneliti dalam konferensi Internasional ke-10 UNESCO Global Geopark

"Alhamdulillah delegasi Indonesia termasuk Banyuwangi semua aman. Mudah-mudahan bisa sampai Indonesia dengan selamat," kata General Manager Geopark Ijen Abdillah Baraas melalui pesan singkat ke Banyuwangi.viva.co.id pada Sabtu (09/09/2023). 

Gempa 5,3 Magnitudo Malang Terasa di Jember, Pecahkan Kaca Rumah Warga

Lanjutnya, Bupati Ipuk beserta rombongan direncanakan akan kembali ke Indonesia pada Minggu (10/09/2023) waktu pagi Maroko atau sore untuk Indonesia. 

Akibat gempa yang terjadi pada saat waktu tidur tersebut, beberapa tamu hotel di tempat delegasi Indonesia menginap mengalami trauma, sehingga banyak dari mereka memilih tidur di area terbuka, di antaranya lobi dan sekitaran kolam renang hotel. 

"Ada retak-retak sedikit," ujar Abdillah mengungkap kondisi bangunan hotel terkini. 

Menurut Abdillah, meski gempa, acara UNESCO yang berlangsung pada 7-9 September 2023 tersebut akan kecil kemungkinan untuk dihentikan, melainkan akan lebih disederhanakan untuk menghormati tuan rumah yang sedang dilanda bencana. 

Terkait acara, Abdillah mengatakan agenda yang dijalani Bupati Ipuk diharapkan dapat menjadi media promosi wisata, edukasi, budaya, makanan, hingga aktivitas ekonomi yang ada di Banyuwangi. 

"Termasuk kita promosi gandrung sewu. saya dan ibu bupati bersama-sama presentasi gandrung sewu sebagai warisan tak benda dari Geopark Ijen," tuturnya. 

Selanjutnya, Geopark Ijen Banyuwangi akan menjalin kerja sama dengan geopark dari negara lain, di antaranya geopark Langkawi Malaysia, Aso Jepang, Mgoun Maroko, Aras Orang, Australian GeoConsoult untuk berbagi ilmu serta memperkaya inovasi. 

"Harapannya dapat membawa banyak orang untuk datang ke Banyuwangi," tandasnya.