Ada Dugaan Main Belakang, Setahun Mahasiswa Pascasarjana UNIPAR Jember Ujian Tesis

Berita acara ujian tesis mahasiswa pascasarjana UNIPAR Jember
Sumber :
  • Sugianto/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Banyuwangi – Diduga ada main di belakang, dalam jangka waktu setahun salah satu mahasiswa pasca sarjana Universitas PGRI Argopuro (UNIPAR) Jember mengikuti ujian tesis.

Puluhan Siswa SMPN 4 Jember Kesurupan Massal Usai Upacara Bendera

“Ada dugaan dari belakang itu, membayar atau apa,” kata Dr. Endra Priawasana, M.Pd dosen UNIPAR Jember kepada Banyuwangi.viva.co.id. Selasa, 26 September 2023.

Endra menceritakan, awalnya ada beberapa mahasiswa 1 Agustus 2023 yang melaksanakan uji tesis, namun satu orang berinisial SY ini diduga ada kejanggalan.

Guru dan Siswa SMAN Pakusari Kompak Donorkan Darah

“Dari salah satu mahasiswa itu, ada mahasiswa baru semester 2 dinyatakan bisa melaksanakan ujian tesis. Selesainya ujian itu, ditemukan beberapa bukti dan ternyata janggal hal tersebut,” ungkapnya.

Menurut Endra, ujian tesis dan dinyatakan lulus sangat tidak mungkin dilakukan apabila belum memenuhi syarat, termasuk SKS belum terpenuhi semua.

KAI Daop 9 Imbau Pengguna Jalan untuk Berhenti Sebelum Melewati perlintasan Sebidang

“SKS bisa terpenuhi setelah semester 4 atau semester akhir, kurang lebih ada 47 SKS yang ditempuh, sedangkan ini kurang lebih 20 SKS yang ditempuh,” beber pria yang 23 tahun bekerja di UNIPAR Jember.

Kemungkinan, mahasiswa ini akan mengikuti CPNS pada bulan Desmber mendatang atau sangat membutuhkan ijazah cepat, sehingga sangat terburu-buru untuk mendapatkan ijazah S2.

Padahal, saat dilakukan ujian tersebut ada dosen yang menolak ujian itu, namun pihak direktur UNIPAR meloloskan dan tetap melaksanakan ujian.

“Menurut informasi, mahasiswa itu sudah dianulir oleh pihak UNIPAR,” jelasnya.

Atas adanya dugaan praktek itu, Endra melaporkan peristiwa yang dinilai mencoreng ini pe pihak LLDIKTI Wilayah VII Surabaya.

Terpisah, Wakil Rektor I UNIPAR Jember, Asrorul Mais mengaku peristiwa itu terjadi karena miskomunikasi, antara mahasiswa dengan petugas administrasi.

Menurutnya, pihaknya mengeluarkan aturan baru terkait dengan alternatif pengganti tesis, salah satunya dengan publikasi ilmiah.

Bahkan aturan ini telah di sosialisasikan ke para mahasiswa, tapi terkadang ada kesalahpahaman oleh mahasiswa.

“Mungkin mahasiswa daftar di jalur itu, karena ada mis, terdaftar di jalur ujian tesis. Tapi akhirnya kita ketahui dan kita anulir,” jelasnya.

“Untuk aturan pengganti tesis ini tahun 2023 dan sudah berlaku,” pungkasnya.