Perajin Ikan Asin di Banyuwangi Keluhkan Harga Merosot di Tengah Hasil Tangkapan yang Berlimpah

Perajin tengah menjemur ikan asin di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi
Sumber :
  • Litalia Putri / VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi - Nelayan Banyuwangi kini mulai merasakan hasil tangkapan yang berlimpah akibat musim kemarau panjang (El Nino) serta fenomena up welling yang terjadi di perairan Muncar hingga Selat Bali.

Serapan Gabah Jauh dari Target, Banyuwangi Terus Digerojok Beras Impor

Bukan hanya nelayan saja, para pekerja dari sektor penunjang lain seperti buruh angkut, penyedia es batu, sopir transportasi hingga perajin ikan asin di Muncar juga turut merasakan dampak dari melimpahnya hasil tangkapan ikan.  

Seiring dengan meningkatkan stok hasil tangkapan ikan ini justru membuat para pekerja sektor perikanan di Pelabuhan Muncar mengalami kesulitan akibat harga jual yang terus menurun.

BLT El Nino Cair, Dinsos: Jangan Dipakai untuk yang Lain

Seperti yang dikeluhkan oleh Sutiah (60), perajin ikan asin dari Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

“Karena pasokan ikan yang melimpah, ikan asin produksi saya juga ikut merosot harganya,” ucap Sutiah kepada banyuwangi.viva.co.id, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Banyuwangi Mulai Salurkan BLT El Nino, Cek Aturannya

Ia mengungkap, harga ikan asin kering buatannya kini dijual dengan harga Rp22 ribu per kilogram. Padahal jika dalam kondisi normal, ikan asin produksinya bisa dibandrol Rp26 ribu untuk setiap satu kilogram.

Menurut Sutiah, turunnya harga jual ikan asin kering miliknya tidak lepas dari jumlah ikan tangkapan nelayan Muncar yang membeludak. Bahkan, ia menyebut jika harga beli ikan segar juga ikut anjlok di saat musim panen seperti ini.

Halaman Selanjutnya
img_title