Jelang Nataru, Banyuwangi Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Ilustrasi bahan pokok kebutuhan masyarakat
Sumber :
  • Pixabay

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop UMP) Kabupaten Banyuwangi mengupayakan pengendalian bahan pokok. 

Fakta Mengejutkan! 10 Mata Uang Tertinggi di Dunia yang Nominalnya Bikin Melongo

Terdapat 4 komoditas utama yang menjadi fokus Diskop UMP yaitu beras, gula, minyak dan cabai yang diperkirakan akan mengalami kenaikan harga pada momentum Natal dan tahun baru (Nataru) mendatang. 

“Informasi dari Bulog Banyuwangi, untuk beras, minyak dan gula, sampai Idul Fitri Insya Allah aman,” kata Kepala Diskop UMP Banyuwangi Nanin Oktaviantie kepada Banyuwangi.viva.co.id.

Cara Buat Chili Oil Korea, Bahan hingga Langkahnya

Lanjutnya, kebutuhan minyak masyarakat Banyuwangi diperkirakan 500 ribu liter, dan ia juga telah menghubungi pihak distributor yang memastikan kebutuhan aman hingga Idul Fitri tahun depan. 

Nanin tak memungkiri akan ada kenaikan harga jelang Nataru. Ia menyebut hal itu sebagai kejadian alami yang pasti terjadi. 

Pecinta Pedas Wajib Tahu! Ini Trik Rahasia Agar Tanaman Cabai Berbuah Lebat!

Namun demikian, pihaknya juga mengupayakan agar kenaikan harga yang terjadi tak berlebihan dengan melakukan beberapa langkah antisipasi. 

“Kita mengadakan kegiatan jelang Nataru, di beberapa wilayah selatan Banyuwangi, di Siliragung, ada stabilisasi harga terkait kebutuhan pangan masyarakat,” urainya. 

Selain itu, pihaknya secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi ke pasar-pasar, sehingga diketahui stok-stok makanan pokok yang kurang. 

Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti Diskop UMP Banyuwangi dengan melakukan pemenuhan stok dari luar daerah Banyuwangi atau pasar-pasar di Banyuwangi yang kelebihan stok. 

“Untuk minyak dan gula, kita minta bantuan Bulog untuk menggerojok ke pasar-pasar,” tandasnya. 

Saat ini, harga kebutuhan pokok yang perlahan naik adalah telur dan cabai. Untuk cabai, meski sempat turun, namun harganya masih tinggi karena berada di kisaran Rp 60-70 ribu perkilogram.