Kasus HIV AIDS di Banyuwangi Capai Ribuan, 26 di Antaranya Anak-anak
- Fitri Anggiawati/VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Kasus HIV AIDS di Banyuwangi, hingga tahun 2023, menurut catatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi adalah sebanyak 6396 orang terpapar.
Dari jumlah tersebut, banyak di antaranya tergolong usia produktif, yaitu mayoritas pria berusia 21-45 tahun dengan persentase 53 persen, kemudian penderita wanita yang terpapar berusia 21-55 tahun, bahkan HIV AIDS juga menyerang anak-anak pada rentang usia 0 - 20 tahun yang saat ini jumlahnya mencapai 26 anak.
Sehingga kemudian, bertepatan dengan peringatan hari AIDS sedunia yang jatuh setiap 1 Desember, Pemerintah Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan bersama Perkumpulan Kelompok Bina Sehat (KKBS) Banyuwangi menggelar kampanye sebagai upaya preventif untuk hal tersebut.
Acara yang digelar di pertigaan Patung Kuda Kelurahan Sobo Kecamatan Banyuwangi tersebut menjadi media sosialisasi, edukasi, pencegahan, serta penguatan pemahaman masyarakat terkait HIV AIDS.
"Ini adalah bentuk prihatin kami, karena semakin berkembangnya zaman khususnya di Banyuwangi, masyarakat mulai menerapkan life style budaya modern yang bebas, membuat seks juga berkembang," terang Ketua KKBS Banyuwangi Muhammad Khoiron kepada Banyuwangi.viva.co.id.
Ia mengurai bahwa apabila melihat data analisis situasi HIV dan Kaskase HIV di Banyuwangi, dari jumlah temuan sebanyak 6396 kasus, apabila dirinci dari data temuan kasus berdasarkan kelompok resiko, sebanyak 49 persen di antaranya, virus yang menyerang imun penderita akibat dari seks beresiko karena seks bebas atau sering berganti-ganti pasangan.
"Seks beresiko menjadi pemicu paling dominan mencapai 63 persen. Khusus pada anak-anak, mereka rata-rata terular dari orang tua," ujarnya.