2 Warga Terlibat Carok di Banyuwangi, Kades Barurejo Meminta Para Pihak Meredam Emosi

Kades Barurejo, Ahmad Zaenuri di TKP peristiwa berdarah diduga carok
Sumber :
  • dok. Desa Barurejo for Banyuwangi-Viva

Banyuwangi – Setelah peristiwa yang dikabarkan carok di Banyuwangi, melibatkan 2 warga saling serang, Kepala Desa atau Kades Barurejo, Kecamatan Siliragung meminta para pihak untuk meredam emosi. Hal itu, agar suasana Kamtibmas tetap terjaga.

Jokowi Tanggapi Putusan MK Terkait Pilkada: 'Si Tukang Kayu' Jadi Perbincangan

Kades Barurejo, Ahmad Zaenuri, menyatakan agar para pihak untuk bersama-sama menjaga suasana keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Terlebih, peristiwa ini melibatkan warga yang masih satu RT.

Meski pahit, dari peristiwa berdarah tersebut, Pak Jen sapaannya, menyatakan agar para pihak dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini.

Latihan Pra Operasi untuk Pilkada 2024: Polres Probolinggo Tingkatkan Kesiapan

Selain itu, ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menghormati dan menaati proses hukum yang sedang berjalan.

“Agar tidak mengambil langkah-langkah yang gegabah, sehingga kita upayakan semua warga supaya meredam emosinya. Karena sudah ada proses hukum yang berjalan,” katanya mengimbau saat di konfirmasi banyuwangi.viva.co.id, Jumat (05/05/2023).

Kapolres Situbondo Jalin Kemitraan dengan Nelayan, Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada

Untuk kondisi diduga korban, Slamet, menurut informasi yang diterimanya saat ini dalam keadaan kritis dan tadi malam sudah dilaksanakan operasi. Untuk komunikasi masih dibatasi.

Agar upaya meredam gejolak yang mungkin terjadi semakin efektif, kata Pak Jen, aparat desa yang ada sampai tingkat RT dan RW dikerahkan untuk menjaga situasi Kamtibmas.

Peristiwa 2 warga yang dikabarkan carok di Banyuwangi menyisakan teka-teki. Aparat kepolisian mengnendus adanya indikasi pihak ketiga dari kasus ini.

Dari kejadian ini aparat kepolisian terus melakukan pengembangan untuk mendalami peristiwa berdarah, carok ataukah pembunuhan.

Informasi terbaru yang berhasil dihimpun, aparat kepolisian juga telah melakukan otopsi terhadap Bibit (diduga korban 1). Sementara Slamet (diduga korban 2) dikabarkan kritis pascaoperasi pada luka dalam peristiwa berdarah yang terjadi pada, 4 Mei 2023, pagi.