Aliran Sungai Debitnya Naik, Masyarakat Diminta Waspada
- Achmad Fuad Afdlol/viva banyuwangi
Lumajang, VIVA Banyuwangi - Debit air di aliran sungai Curah Kobo’an semakin meningkat, dimohon kepada semua masyarakat yang melakukan aktivitas di area terdekat dengan aliran sungat untuk berhati-hati dan selalu waspada.
Hal ini diutarakan oleh seorang warga setempat, Holik, yang menyampaikan pada Banyuwangi.viva.co.id, Sabtu, 6 Desember 2024, usai dirinya beraktivitas di sekitaran aliran sungai tersebut sebagai penambang pasir.
“Memang debit airnya meningkat terus, dan saya sudah memberikan instruksi kepada semua penambang untuk segera meninggalkan lokasi, karena dikawatirkan banjir bandang dating secara tiba-tiba,” ungkapnya.
Sedangkan menurut Koordinator Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Jawa Timur, Nur Afandi, menghimbau masyarakat disekitar lereng Semeru Lumajang Jawa Timur agar selalu waspada memasuki musim penghujan seperti saat ini.
“Kami sudah seringkali menghimbau agar masyarakat disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru, agar selalu waspada dan berhati-hati mengingat curah hujan dipuncak Gunung Semeru sulit diprediksi,” paparnya saat dikonfirmasi media ini.
Kondisi curah hujan yang terjadi di puncak Semeru, kata Nur Afandi, menjadi salah satu penyebab terjadinya lahar dingin Gunung Semeru karena curah hujan tinggi tentu saja bisa berakibat tingginya volume lahar.
“Sekali lagi kami tekankan, agar masyarakat tidak berada didekat sungai untuk melakukan aktifitas apapun dan dilarang mendekati sungai aliran lahar ketika terjadi hujan dipuncak Semeru karena bisa berbahaya mengingat lahar dingin bisa datang sewaktu-waktu dengan skala besar,” tambahnya.
Kata Nur Afandi, masyarakat perlu mewaspadai sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru yakni DAS Mujur, DAS Rejali, DAS Glidik dimana ke-empat DAS tersebut saling berbatasan satu sama lain yang perlu diwaspadai masyarakat.