Ribuan Pengungsi Alami ISPA Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Flores Timur, VIVA Banyuwangi – Erupsi yang terjadi pada Gunung Lewotobi Laki-laki hingga berkali-kali menyebabkan ribuan warga harus mengungsi di sejumlah posko pengungsian yang disiapkan Pemerintah. Kondisi semakin memprihatinkan, saat ribuan pengungsi tersebut kini mengalami Infeksi Saluran Penapasan Akut (ISPA)
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Nusa Tenggara Timur, Achmad R. Duli. Setidaknya terdapat 6.340 orang yang kini berda di sejumlah posko pengungsian.
“Mereka (Pengungsi) sudah dievakuasi dari desa-desa yang dianggap berbahaya akibat erupsi. Ini mencegah jatuhnya korban,” ujar Achmad dalam keterangan persnya.
Masalah lain kini muncul saat di posko pengungsian. Sedikitnya 1.884 warga terindikasi mengalami Insfeksi Saluran Penapasan Akut (ISPA) akibat hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki.
“42 Pengungsi terdeteksi terserang diare dan 1 orang lagi terkena malaria. Penanganan secara medis kini sedang dilakukan di posko pengungsian,” tutur Achmad. Rabu 17 Januari 2024.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga membuat sejumlah desa dinyatakan tertutup dan diisolir dari segala aktifitas Masyarakat.
“Terdapat 8 desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Desa itu antara lain Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen, Riangrita, Nawakote, Hokeng Jaya, Klatanlo dan Boru,” tambah informasi secara tertulis tersebut.