Jokowi Dinilai Kebablasan, 30 Universitas Tentukan Sikap, ini Daftarnya

Presiden Jokowi saat berkunjung ke Banyuwangi
Sumber :
  • Dovalent Vandeva Derico/ VIVA Banyuwangi

Jakarta, VIVA Banyuwangi – Pernyataan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) terkait Presiden boleh memihak, terus mendapatkan kecaman. Kali ini kecaman keras berasal dari kalangan civitas akademis yang menilai pernyataan Jokowi sebagai bentuk dukungan pada Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka yang merupakan anak sulung Jokowi.

Perbedaan Quick Count, Exit Poll, dan Real Count dalam Pemilu dan Pilkada

Sikap keras dimulai dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang menjadi kampus saat Presiden Jokowi mengenyam bangku kuliah.

Kemudian langkah yang sama dilakukan Universitas Indonesia yang juga ikut mengkritisi sikap politik Jokowi dalam Pemilu 2024.

Quick count: Inovasi Statistik yang Merevolusi Pemilu di Indonesia

Disusul kemudian oleh civitas akademis dari Unpad, UII dan UMY yang juga menyampaikan keprihatinannnya atas situasi politik dan demokrasi di Indonesia.

Sejumlah kampus di luar pulau Jawa juga mengambil sikap yang sama agar perhelatan pemilu tanggal 14 Februari 2024 berlangsung jujur dan adil.

Sugirah Resmi Menjabat Plt Bupati Banyuwangi

"Bahwa akhir-akhir ini kami melihat keresahan di tengah-tengah masyarakat, sehubungan berbagai hal tentang berbagai gejala yang berkaitan dengan rusaknya nilai-nilai etika dan perilaku dalam sistem kehidupan perpolitikan dalam berbangsa dan bernegara," ujar guru besar Fakultas Hukum USU, Ningrum Natasya Sirait di Pendopo USU.

Pernyataan sikap yang disampaikan merupakan upaya menjaga keutuhan hidup berbangsa dan bernegara agar terpeliharanya suasana tertib, aman, dan damai dalam Pemilu 2024.

Halaman Selanjutnya
img_title