Kontroversi Soal Reboisasi Berlanjut, Ketua PKB Sebut Politisi PPP Kurang Pahami Konteks

Banyuwangi – Pertentangan atau kontroversi soal reboisasi pun berlanjut. Sebab, pernyataan Ketua PKB Banyuwangi, Abdul Malik Syafaat, dibantah oleh politisi PPP, Syamsul Arifin yang dinilai kurang memahami konteks. 

Kepada redaksi ">banyuwangi.viva.co.id, Ketua DPC PKB, Gus Malik sapaannya, menyatakan apa yang dikatakan oleh politisi PPP tersebut adalah benar.

Namun, banjir di Banyuwangi ini, kata dia, sudah menjadi ancaman yang nyata dan menjadi bencana yang bisa diperkirakan.

“Banjir di Banyuwangi ini sudah ancaman yang nyata, sudah menjadi bencana yang bisa diperkirakan. Diperkirakan setiap hujan datang itu terjadi bencana,” cetus Gus Malik, dikutip Sabtu (13/05/2023).

Ketika musim hujan tiba, wilayah kota menjadi embung atau seperti sungai. Akibatnya, air merambah daerah yang ada di bawahnya, seperti yang terjadi di beberapa kelurahan di Kecamatan Banyuwangi Februari lalu.

“Maka penanganannya ini sudah darurat dan dibutuhkan Perda, dibutuhkan Perbup, dibutuhkan semua pihak untuk bergerak. Bukan sekedar menanam pohon 10-20 terus diekspos dan itu sebagai solusi,” papar Gus Malik. 

Politikus yang berasal dari kalangan pesantren itu menambahkan, peraturan atau regulasi tersebut bertujuan untuk keamanan sampai kenyamanan rakyat Banyuwangi. 

Halaman Selanjutnya

“Yang dilakukan Pak Samsul itu kan bagian dari masyarakat yang berpartisipasi saja. Tapi ini dibutuhkan semua kekuatan, semua kebijakan, semua penguasa, semua pengusaha, semua rakyat Banyuwangi bahu-membahu serta dilindungi oleh Perda/oleh Perbup untuk mengantisipasi bencana,” jlentreh Gus Malik.