Uang Jajan Santri Banyuwangi yang Tewas di Pondok Kediri Tidak Pernah Diterima
- Dovalent Vandeva Derico/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Santri asal Banyuwangi, BBM yang meninggal di Pondok Pesantren (Ponpes) Kediri sering mendapatkan transfer uang dari pihak keluarga tetapi tidak pernah sampai kepada korban.
Hal tersebut diungkapkan kakak korban, Muhammad Ilham eksklusif pada Banyuwangi.viva.co.id usai menginterogasi satu dari 4 tersangka saat hari pengantaran jenazah.
Satu dari 4 tersangka yang ditetapkan Polres Kediri adalah Fatah asal Bali yang masih sepupu, ayah Fatah merupakan kakak dari ibu Bintang Bilqis Maulana.
Fatah juga yang menjadi orang yang dipercaya keluarga Bintang Bilqis Maulana untuk menerima transferan uang dari keluarga untuk diteruskan dan disampaikan kepada korban.
“Keluarga sering transfer setiap minggu. Bukan hanya ayah, tetapi mama, kakak dan saya juga transfer,” kata Ilham.
Namun kendati sering mendapat kiriman uang dari keluarga, Bintang Bilqis Maulana sering mengabari keluarga bahwa uang yang diberikan cepat habis.
“Hari ini dikirim, besok habis,” terang Ilham.
Namun keluarga tak menaruh curiga bahwa uang yang diberikan justru dipalak oleh senior korban, termasuk Fatah
Keluarga sering memberi nasehat agar remaja usia 14 tahun ini harus menghemat uang karena semua anggota keluarganya di Banyuwangi bahu membahu bekerja keras untuk membiayai pendidikannya.
Fakta bahwa pelajar Mts Sunan Kalijogo ini dipalak baru diketahui saat Fatah yang turut mengantar jenazah korban dicecar pertanyaan oleh kakak korban.
Awalnya tak mengaku soal kejadian yang menimpa sepupunya tersebut, Fatah akhirnya mengaku bahwa ia turut memalak uang bahkan juga memukuli serta membawa korban yang sudah lemah ke rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.