Kesenian Ojung Bondowoso, Dipukul Hingga Berdarah Namun Tanpa Ada Dendam Diantara Kita

Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Mufdhofir (tengah)
Sumber :
  • Istimewa / VIVA Banyuwangi

Bondowoso, VIVA Banyuwangi –Kesenian ojung hingga saat ini masih melekat erat dalam kehidupan masyarakat etnis Madura. Di kawasan tapal kuda (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember) yang mayoritas dihuni etnis Madura, hingga saa ini kesenian tradisonal ojung masih terus dilestarikan. Dalam kesenian tersebut, dua orang pria akan saling pukul dengan menggunakan rotan hingga berdarah.

Usai Pemilu, Harga Beras di Wilayah Lumajang Mulai Berangsur Menurun

Di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur kesenian ojung digelar warga Desa Botolinggo, Kecamatan Botolinggo di lapangan Desa setempat. Sabtu, 9 Maret 2024.

Dalam kesenian ojung ini, dua orang pria terlibat saling pukul dengan menggunakan rotan hingga berdarah.

Kesenian serta Kebudayaan Siap Hadapi Era Dahsyatnya Perkembangan Teknologi

Peserta akan bergantian untuk melakukan serangan. Saat seorang peserta melakukan pukulan, maka peserta yang lain akan melakukan tangkisan.

Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id. kesenian ojung merupakan kesenian tradisonal masyarakat etnis Madura pada masa lalu yang terus dipertahankan hingga kini.

Pecel Rawon Milik Banyuwangi, Tsah

Sebelum melakukan serangan atau pun tangkisan, 2 orang pemain ojung akan berputar-putar sambil menghentakkan kaki seolah sedang menari.

Iringan musik tradisional terus mengiringi tarian para pemain ojung sebelum atau pun setelah melakukan pukulan rotan dan tangkisan.

Halaman Selanjutnya
img_title