Pariwisata Menggeliat, Bawa Berkah bagi Usaha Anyaman Atap Ilalang di Desa Banyuwangi

Bawa Berkah bagi Usaha Anyaman Atap Ilalang di Desa Banyuwangi
Sumber :
  • Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi

Tak disangka, minat terhadap atap anyaman ilalang cukup besar. Belum berapa lama, Budi mendapat pesanan banyak dari salah satu kafe dan homestay di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

DI Bajulmati Dikeringkan Ratusan Petani 3 Desa Tidak Bisa Menanam Padi, Siapa Bertanggung Jawab?

"Saat itu dapat pesanan terbanyak pertama, sekitar enam ribu lembar," tuturnya.

Untuk memenuhi pesanan tersebut, Budi mengajak belasan warga sekitar tempat tinggalnya untuk bekerja. Hingga saat ini, sebanyak 15 warga ikut bekerja bersama Budi untuk membuat kerajinan tersebut.

Tiga Maestro Banyuwangi Raih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024

Lambat laun, pesanan anyaman atap ilalang terus berdatangan. Baik dari Banyuwangi maupun luar kota, mulai dari Jember, Surabaya, hingga Bali. Bahkan, Budi sempat mendapat tawaran dari pembeli untuk dikirim ke luar negeri.

"Tapi saya belum bisa menyanggupi karena keterbatasan bahan baku," sambungnya.

Warga Desa Bimorejo Kumpulkan Tanda Tangan Terkait Kisruh Dengan Tambak Sidojoyo

Ilalang memang terbilang rumput liar yang banyak tak termanfaatkan. Namun ternyata, Budi sempat mengalami kesulitan untuk menemukan tumbuhan tersebut. Terutama saat musim kemarau. 

Seiring bergulirnya waktu, Budi mulai menemukan trik agar bisa berproduksi sepanjang waktu. Dia menyetok sebanyak mungkin ilalang saat musim hujan.

Halaman Selanjutnya
img_title