Pariwisata Menggeliat, Bawa Berkah bagi Usaha Anyaman Atap Ilalang di Desa Banyuwangi
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
Tak sanggup untuk mencari sendiri, ia mengajak warga untuk mencari rumput di tempat-tempat ilalang tumbuh.
"Sekarang ilalang banyak ditemukan di lahan kosong daerah-daerah perumahan. Kami beli dari pencari rumput," ujar Budi.
Budi menjual anyaman atap ilalang buatannya yang berukran sekitar 2,5 meter x 1,5 meter seharga Rp 15 ribu per lembar. Harga bisa lebih murah apabila pembeli memesan dalam jumlah banyak.
Bupati Ipuk mengapresiasi ide bisnis yang dijalankan Budi dan warga lainnya.
Ipuk menjelaskan bagi Banyuwangi, pariwisata merupakan payung besar untuk menumbuhkan sektor ekonomi turunan lainnya.
"Ini ide yang kreatif. Bersamaan dengan pariwisata Banyuwangi yang terus berkembang, pasar dari anyaman atap ilalang ini sangat menjanjikan," tutur Ipuk.
Menurut Ipuk banyak pengusaha kafe-resto dan homestay yang saat ini mengangkat tema natural dan tradisional.