Penyelamatan Pekerja Migran Asal Banyuwangi dari TPPO Belajar dari Kasus DR di Malaysia
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Menurut Agung Subastian dari SBMI, "Dalam waktu dua bulan, kami sabar menunggu upaya dari KJRI. Alhamdulillah, pertengahan September kemarin kami mendapatkan kabar baik bahwa KJRI telah berhasil menjangkau rumah majikan dan mengevakuasi DR."
Kisah DR menjadi pelajaran berharga, terutama bagi masyarakat yang tertarik bekerja di luar negeri.
Agung Subastian menegaskan pentingnya kewaspadaan dalam memilih pekerjaan, terutama yang melibatkan agen atau sponsor yang tidak jelas kredibilitasnya.
"Saya mengimbau masyarakat hati-hati untuk mencari sumber informasi pekerjaan dan selektif dalam memilih pekerjaan agar terhindar dari para pelaku yang menjerumuskan ke TPPO," tambahnya.
Kasus ini tidak hanya menyoroti ketidakadilan yang dialami DR, tetapi juga bagaimana upaya lintas negara bisa berhasil dalam melindungi warga negara Indonesia di luar negeri.
RPY, ibu kandung DR, menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu penyelamatan anaknya.
"Anak saya selalu menangis ketika menelepon saya. Ia sering bilang tidak kuat dan ingin pulang. Majikannya sangat cerewet dan mengancam tidak akan menggaji. Bahkan HP pribadinya dirampas, sehingga kalau menelepon harus pakai HP majikan dan diawasi," ungkap RPY dengan penuh emosi saat menceritakan kondisi putrinya sebelum diselamatkan.