Hewan Terinfeksi Antraks Hanya Memiliki Persentase Kesembuhan 20%
- Dovalent Vandeva Derico/VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Penyakit Antraks yang saat ini sedang menyerang hewan ternak di berbagai daerah, mendapatkan perhatian khusus, diperkirakan persentase kesembuhan hewan yang terkena antraks hanya berkisar 10 hingga 20% saja.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Keswan Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Drh, Nanang Sugiharto.
Nanang menjelaskan, Antraks merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri berspora, hal tersebutlah yang membuat penyakit itu sulit disembuhkan.
"Wah kalau persentase ya sekitar 10 sampai 20 persen saja, soalnya berat, bakteri soalnya" jelas Nanang saat dihubungi banyuwangi.viva.co.id di kantornya pada hari Senin (17/07/23)
Antraks termasuk penyakit hewan menular strategis yang dapat menular ke manusia.
"Antraks menjadi salah satu penyakit hewan menular strategis yang bersifat zoonosis, artinya, menular dari hewan ke manusia" ujar Kepala Bidang Keswan Kesmavet itu.
Selain itu, Antraks merupakan penyakit yang dapat menular secara cepat.
"Jadi antraks penyakit yang disebabkan oleh bakteri ya, bakteri ini berspora, jadi penularannya sangat cepat, terutama pada sapi, kalau ke manusia, transportasinya lewat makan daging" tutur Nanang.
Dokter Hewan tersebut juga menjelaskan gejala serta tanda pada hewan yang terkena penyakit itu.
"Gejala pada hewan, prinsipnya tidak mau makan, panas demam secara penyakit umum, dan ya itu, yang paling nampak adalah diare, lalu setelah itu akan keluar darah dari lubang - lubang alamiahnya" jelasnya
Saat ini, Kabupaten Banyuwangi masih bebas dari antraks, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi sudah melakukan pencegahan dini agar hewan - hewan tidak terkena penyakit antraks tersebut.
"Alhamdulillah, Banyuwangi masih bersih dari penyakit antraks, Kita sudah melakukan sosialisasi, baik dari media, dari petugas petugas kita di lapangan, beberapa kegiatan juga sudah kita lakukan, yang paling utama memberi edukasi, tidak mendatangkan ternak dari luar Kabupaten Banyuwangi, kita juga sudah melakukan pelayanan kesehatan hewan" tutur Kabid Keswan dan Kesmavet itu.
Meskipun Kabupaten Banyuwangi masih bersih dari penyakin hewan menular tersebut, tetap dihimbau bagi masyarakat agar tetap menjaga serta rutin memeriksa kesehatan hewan ternak.