Sejarah Terbentuknya Banyuwangi: Dari Kerajaan Blambangan hingga Puputan Bayu

Pantung Gandrung di Pantai Watudodol
Sumber :
  • Dovalent Vandeva Derico/ VIVA Banyuwangi

Perang Puputan Bayu menandai berakhirnya Kerajaan Blambangan dan awal dari era baru di wilayah tersebut. VOC kemudian menguasai wilayah Blambangan dan menjadikannya bagian dari wilayah kekuasaannya.

Lahirnya Banyuwangi

Mereka yang Mengukir Zaman: Tokoh-Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah Peradaban

Setelah Perang Puputan Bayu, VOC membangun sebuah benteng di wilayah tersebut yang diberi nama "Utrecht". Namun, nama ini tidak bertahan lama. Menurut cerita rakyat, nama "Banyuwangi" berasal dari peristiwa ketika Patih Sidopekso, seorang pejabat kerajaan, berhasil membersihkan sungai yang tercemar dan membuatnya kembali harum. Sejak saat itu, wilayah tersebut dikenal sebagai "Banyuwangi" yang berarti "air wangi".

Banyuwangi di Masa Kolonial dan Kemerdekaan

Selama masa penjajahan Belanda, Banyuwangi menjadi bagian dari wilayah Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Banyuwangi resmi menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Banyuwangi Kini

Banyuwangi: Sebuah Permadani Budaya yang Kaya dan Berwarna

Kini, Banyuwangi telah berkembang menjadi kabupaten yang maju dengan potensi wisata yang luar biasa. Keindahan alamnya, seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, dan Taman Nasional Baluran, menarik wisatawan dari seluruh dunia. Selain itu, Banyuwangi juga kaya akan budaya dan tradisi, seperti Seblang Olehsari, Kebo-keboan, dan Gandrung.

Halaman Selanjutnya
img_title