Socrates, Filsuf Abadi yang Mengubah Cara Manusia Berpikir hingga Kini
- https://theimaginativeconservative.org/2016/05/socrates-on-age-progress-of-study.html
Sejarah, VIVA Banyuwangi –Dalam sejarah pemikiran manusia, nama Socrates tidak pernah lekang oleh waktu. Ia merupakan sosok filsuf Yunani Kuno yang bukan hanya meninggalkan warisan pemikiran, tetapi juga metode kritis yang hingga kini masih dijadikan dasar dalam pendidikan, hukum, dan kehidupan demokratis masyarakat modern. Kendati tidak menulis satu pun karya filsafat, pengaruh Socrates justru menyebar luas melalui murid-muridnya, terutama Plato, yang kemudian menjadi guru Aristoteles.
Awal Kehidupan Socrates
Socrates lahir sekitar tahun 470 SM di Athena, Yunani. Ayahnya, Sophroniscus, adalah seorang pemahat, sementara ibunya, Phaenarete, bekerja sebagai bidan. Latar belakang keluarga yang sederhana ini tidak menghalangi Socrates untuk menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah intelektual dunia. Ia dikenal sebagai pribadi yang sangat sederhana, bahkan sering berjalan tanpa alas kaki di jalanan Athena dan menolak kekayaan materi.
Meski tidak banyak catatan tentang masa kecilnya, para ahli sepakat bahwa Socrates memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan kecenderungan kuat untuk mempertanyakan segala sesuatu.
Metode Dialektika: Dasar Pemikiran Modern
Salah satu kontribusi terbesar Socrates dalam dunia filsafat adalah metode elenchus atau yang lebih dikenal sebagai metode Socrates. Melalui metode ini, ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis kepada lawan bicaranya, dengan tujuan menggali kebenaran secara mendalam.
“Satu-satunya hal yang saya tahu adalah bahwa saya tidak tahu apa-apa,” adalah kutipan Socrates yang paling terkenal, yang menggambarkan kerendahan hati intelektualnya. Ia percaya bahwa kesadaran akan ketidaktahuan adalah langkah awal menuju pengetahuan sejati.