Baritan Jadi Tradisi Menyambut Tahun Baru Islam di Dusun Karangrejo Banyuwangi

Tradisi Baritan di Dusun Karangrejo diisi istighosah
Sumber :
  • Hafiluddin Ahmad/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA BanyuwangiBaritan menjadi tradisi menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1445 Hijriah/1 Suro. Salah satunya, digelar di Dusun Karangrejo, Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jatim.

Informasi Penting Untuk Orang Tua yang Anaknya Baru Belajar Naik Motor

Baritan adalah akronim dari 'mbuBARake dhemIT lan seTAN' membubarkan jin dan setan. Tradisi ini dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana alam atau disebut tolak bala yang mungkin akan terjadi.

Biasanya dilaksanakan di perempatan jalan. Di Dusun Karangrejo sendiri, kegiatan ini dimulai setelah Maghrib. 

NU dan Muhammadiyah Minta Toko Penjual Miras Tutup Saat Ramadhan, Atau ini Akibatnya

Seluruh masyarakat tumpah ruah berkumpul di simpul jalan. Semua warga tak terkecuali anak-anak turut menjadikan tradisi ini jadi semarak, duduk berjajar di atas tikar.

Di tengah-tengahnya telah ada makanan dalam wadah takir yang terbuat dari daun dan pelepah pisang yang dirangkai serupa nampan.

Memancing Saat Hujan Deras, Seorang Warga Tewas Tenggelam di Sungai Simbar

Takir tersebut berasal dari setiap warga yang dengan sukarela membawa nasi yang dilengkapi lauk pauk.

Warga Dusun Karangrejo nampak guyub rukun dalam Tradisi Baritan

Photo :
  • Hafiluddin Ahmad/VIVA Banyuwangi
Halaman Selanjutnya
img_title