Berkunjung ke Kampung Inklusi di Banyuwangi, Hidup Bersama Warga Difabel Tanpa Saling Beri Stigma
- Litalia Putri / VIVA Banyuwangi
Lebih lanjut, dengan adanya kampung inklusi ini menurut Yuyun juga membuat kesadaran masyarakat terhadap penyandang disabilitas menjadi lebih terbuka.
“Sebelumnya, stigma di sini juga sama seperti masyarakat pada umumnya yang tidak pernah berdampingan (dengan penyandang disabilitas), mereka juga mengatakan bahwa itu (difabel) anak-anak idiot, dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Namun, sekarang masyarakat yang terdapat di kampung inklusi ini dapat melihat penyandang disabilitas dengan posisi yang sama sebagai sesama manusia.
“Mereka (masyarakat) sekarang sama tuh melihatnya (difabel), oh ternyata sama dengan kita,” jelas Yuyun.
Sementara itu, Yuyun berharap ke depannya warga disabilitas bisa diterima oleh masyarakat di Banyuwangi tanpa ada stigma buruk yang menempel pada mereka.
“Harapannya sih, anak-anak disabilitas tetap dianggap sama dengan kita tanpa perlu ditambahi stigma buruk dari warga,” pungkasnya.