5 Tanda Hubungan Transaksional yang Ramai lewat “Selain Donatur Dilarang Ngatur”
- https://www.pexels.com/photo/man-and-woman-wearing-brown-leather-jackets-984950/
Di hubungan yang sehat, pasangan itu seperti satu tim. Saling dukung, saling bantu, dan punya tujuan bersama. Tapi kalau hubungan transaksional, sering kali justru terasa kayak dua orang yang jalan sendiri-sendiri, cuma terhubung karena ada sesuatu yang bisa didapatkan dari satu sama lain. Ujung-ujungnya, visi dan tujuan hidup bisa beda jauh, bahkan bikin hubungan terasa makin jauh juga.
4. Ada sistem “Reward” dan “Pinalti”
Pernah ngerasa harus “membayar” sesuatu demi mendapatkan perhatian atau perlakuan baik dari pasangan? Nah, ini salah satu tanda hubungan transaksional. Kalau kamu memenuhi ekspektasi pasangan, mungkin kamu bakal dapat hadiah, entah berupa perhatian lebih, pujian, atau materi. Tapi kalau gak memenuhi ekspektasi, meskipun gak ada hukuman langsung, kamu bisa merasakan dampaknya, seperti pasangan yang tiba-tiba dingin atau menarik diri.
5. Minimnya koneksi emosional
Hubungan yang sehat biasanya dipenuhi dengan kehangatan dan perhatian. Tapi di hubungan transaksional, satu-satunya hal yang penting adalah hasil akhir. Selama tujuan atau ekspektasi terpenuhi, hal-hal emosional seperti merayakan momen spesial atau sekadar ngobrol dari hati ke hati jadi hal yang gak terlalu diprioritaskan. Akibatnya, hubungan terasa kering dan kurang mendalam.
Gimana? Ada tanda-tanda yang relate sama hubungan kamu? Kalau ada, coba komunikasikan dengan pasangan, ya!