Pikap Tabrak Pejalan Kaki di Pasuruan: Sopir Diduga Hindari Kucing, Kakek 78 Tahun Tewas
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Pasuruan, Jawa Timur, dan kali ini melibatkan sebuah pikap yang menabrak seorang pejalan kaki hingga meninggal dunia. Insiden ini menjadi peringatan serius bagi pengguna jalan untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kewaspadaan. Apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana kronologi lengkap kejadian ini?
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan tragis ini terjadi pada Senin pagi di jalur Bangil-Sukorejo, tepatnya di Desa Lecari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan laporan warga dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pikap yang mengangkut muatan kursi melaju dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya oleng dan menabrak seorang kakek bernama Nur Atem (78) yang tengah berjalan kaki menuju sawahnya.
Rois, salah satu warga yang menyaksikan kejadian, menjelaskan bahwa korban awalnya berjalan seperti biasa. “Tiba-tiba pikap itu datang dari arah yang sama, oleng, dan langsung menabrak kakek tersebut,” ujar Rois.
Penyebab Kecelakaan
Dugaan sementara dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa sopir pikap kehilangan konsentrasi karena mencoba menghindari seekor kucing yang menyebrang jalan. IPTU Kunaefi, Kanit Gakkum Polres Pasuruan, mengatakan, “Hasil olah TKP menunjukkan sopir melaju dengan kecepatan tinggi sehingga sulit mengendalikan kendaraan saat menghindari kucing yang melintas.”
Akibat kehilangan kendali, pikap tidak hanya menabrak korban tetapi juga masuk ke parit di pinggir jalan.
Kondisi Korban dan Pengemudi
Nur Atem, kakek berusia 78 tahun, tewas di tempat akibat luka robek di bagian kepala belakang dan tulang kaki yang patah. Sementara itu, sopir dan kernet pikap mengalami luka serius di sekujur tubuh mereka dan telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kasus kecelakaan ini kini ditangani oleh Satuan Lalu Lintas Polres Pasuruan. Pihak kepolisian mengimbau para pengguna jalan untuk selalu mematuhi batas kecepatan, terutama di jalur yang sering dilalui pejalan kaki. “Kewaspadaan menjadi kunci untuk menghindari kejadian serupa,” tambah IPTU Kunaefi.
Pentingnya Kesadaran Berkendara
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi semua pengguna jalan tentang pentingnya kewaspadaan dan kesadaran saat berkendara. Hal-hal kecil seperti keberadaan hewan di jalan atau pejalan kaki sering kali terabaikan, tetapi dapat berujung pada kecelakaan fatal.
Insiden tragis di Pasuruan ini kembali menekankan pentingnya keselamatan di jalan. Pengemudi kendaraan bermotor diharapkan lebih berhati-hati, terutama ketika melintas di kawasan dengan aktivitas warga tinggi. Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran berlalu lintas demi keselamatan semua pihak.