Meningkatnya Korban Kekerasan dan Perdagangan Orang: Data Terbaru Perempuan dan Anak 2022-2024
- www.freepik.com
Jakarta, VIVA Banyuwangi –Perempuan dan anak-anak terus menjadi kelompok rentan dalam kasus kekerasan dan perdagangan manusia. Data terbaru dari aplikasi EMP Pusiknas Bareskrim Polri yang dirilis pada Desember 2024 menunjukkan tren yang mencemaskan dalam tiga tahun terakhir. Berikut adalah rangkuman informasi penting yang perlu diketahui:
Korban Kekerasan pada Perempuan dan Anak
Laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat secara signifikan dalam tiga tahun terakhir:
● 2022:
○ Jumlah laporan (LP): 8.623
○ Korban perempuan dewasa: 5.036
○ Korban anak-anak: 1.372
● 2023:
○ Jumlah laporan: 12.215
○ Korban perempuan dewasa: 8.735
○ Korban anak-anak: 1.006 (mengalami penurunan dari tahun sebelumnya)
● 2024:
○ Jumlah laporan: 13.339
○ Korban perempuan dewasa: 10.004
○ Korban anak-anak: 1.041 (mengalami sedikit peningkatan dibandingkan 2023).
Kasus kekerasan yang dilaporkan mencakup kekerasan fisik, psikis, seksual, hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Perdagangan Orang: Perempuan dan Anak-anak
Selain kekerasan, perdagangan manusia juga menunjukkan tren serupa:
● 2022:
○ Jumlah laporan: 247
○ Korban anak-anak: 36
○ Korban perempuan dewasa: 43
● 2023:
○ Jumlah laporan: 959
○ Korban anak-anak: 163
○ Korban perempuan dewasa: 325
● 2024:
○ Jumlah laporan: 689 (mengalami penurunan dibandingkan 2023)
○ Korban anak-anak: 154
○ Korban perempuan dewasa: 275
Meski jumlah kasus perdagangan orang menunjukkan penurunan pada 2024, tren keseluruhan dalam kekerasan terhadap perempuan dan anak terus meningkat. Ini menandakan perlunya perhatian lebih dari masyarakat dan pemerintah untuk melindungi kelompok rentan ini.
Kekerasan dan perdagangan manusia bukan hanya soal angka, tetapi juga dampak besar terhadap kehidupan korban. Kerja sama lintas sektor sangat diperlukan untuk memastikan perlindungan, edukasi, dan penegakan hukum yang lebih baik di masa depan.