Kasek SMP Diduga "Cuci Tangan" di Kasus Dugaan Bullying

Ilustrasi bullying
Sumber :
  • pixabay

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Kepala Sekolah (Kasek) SMP tempat RDA dan B yang viral usai kasus dugaan bullying diduga berupaya melakukan upaya cuci tangan dengan berusaha memindahkan B dari sekolah tersebut. 

Daftar Tim dan Negara yang Mengikuti Internasional Tour de Banyuwangi Ijen 2024

Hal tersebut disampaikan paman B, Hamzahnudin kepada Banyuwangi.viva.co.id, yang mengatakan bahwa upaya pemindahan B dari sekolah tersebut diungkapkan langsung ke kakak si B, Mario saat menemani B yang tengah mengunjungi RDA yang dirawat di rumah sakit. 

"Bagaimana kalau seumpamanya B ini dipindahkan, biar saya yang membiayai," kata Hamzah menirukan ucapan Kasek. 

Diduga Konsleting Listrik, Kebakaran Melanda Rumah Warga

Saat itu memang, pada Jumat, 13 Oktober 2023 malam, B didampingi kakaknya bersama guru dan kasek dari sekolah yang bersangkutan berupaya melakukan mediasi dengan mengunjungi rumah RDA, namun kemudian diarahkan ke RSUD Blambangan tempat RDA dirawat. 

Langkah yang dilakukan kasek dianggap keluarga si B sebagai upaya pembersihan dan penyelesaian masalah tanpa menelusuri terlebih dahulu penyebab awal insiden tersebut. 

Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Jadwal Lengkap dan Lokasi Festival BEC Digelar

Sementara itu, keluarga B telah mengantongi bukti video yang memperlihatkan bahwa RDA dan B terlibat perkelahian bukan atas inisiatif sendiri, melainkan karena diadu oleh pihak ketiga, yaitu kakak kelas. 

"Videonya sudah saya tunjukkan ke guru," ujarnya. 

Hamzah pun menanti langkah lanjutan yang akan diambil oleh pihak sekolah, terutama kasek maupun kepolisian. 

Untuk diketahui, B merupakan remaja laki-laki yang baru pindah ke SMP tersebut dalam kurun waktu kurang dari sebulan. Ia merupakan anak yatim yang baru saja pindah dari sebuah pondok di Kecamatan Srono tanpa catatan masalah. 

Sementara itu, dari pantauan Banyuwangi.viva.co.id, pada Senin, 16 Oktober 2023, sekolah mendapatkan penyelidikan dari pihak kepolisian, dan beberapa siswa yang terlibat dalam kasus viral tersebut dipanggil oleh pihak sekolah. 

Banyuwangi.viva.co.id terus berupaya meminta konfirmasi guru dan kasek, namun salah satu guru hanya menyebut bahwa kasus sudah ditangani, sementara kasek sama sekali tak bisa ditemui dan tidak merespon panggilan telepon.