Gunung Semeru Erupsi, Radius 13 Kilometer Dinyatakan Diisolir

Erupsi Gunung Semeru Lumajang
Sumber :
  • Wawan Sugiarto/ tvOne News

Lumajang, VIVA Banyuwangi – Erupsi kembai terjadi di Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Dalam erupsi kali ini, tinggi kolom letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak Gunung Semeru. Akibat hal tersebut, sedikitnya 13 kilometer kawasan di sekitar kaki Gunung Semeru kini diisolir karena dianggap areal berbahaya.

Liburan Keluarga Makin Asyik! Rekomendasi Wisata di Banyuwangi yang Memukau

Erupsi pada Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl ini terjadi pada Selasa 16 Januari 2024 sekira pukul 07.06 Wib di puncak Gunung Semeru pada ketinggian 4.676 meter di atas permukaan laut.

Dalam laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi kolom letusan teramati mencapai 1.000 meter dari atas puncak.

Pesona Nusantara: Destinasi Wisata Alam Terbaik di Indonesia

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi tersebut terekam dalam seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 133 detik,” tulis Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofyan.

Dalam laporan tersebut, Sofyan menyatakan aktifiras Gunung Semeru kini dinyatakan berstatus siaga atau pada level 3.

Puting Beliung Landa Lumajang, Puluhan Rumah Porak-poranda! Warga Berlari Hindari Puing Terbang

“Dengan dengan status siaga, seluruh masyarakat yang beraktifitas di sekitar kawasan yang dinyatakan berbahaya harap meningkatkan kewaspadaan,” tutur Sofyan. Selasa 16 Januari 2024.

Sofyan menjelaskan, sejumlah daerah yang dinyatakan berbahaya kini dinyatakan tertutup untuk segala aktifitas guna mengantisipasi segala kemungkinan.

“Larangan bagi warga untuk beraktifitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak erupsi,” jelas laporan tertulis tersebut.

Kawasan sungai serta sepadan sungai sejauh 500 meter juga dinyatakan sebagai kawasan berbahaya karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

“Warga juga dilarang beraktifitas dalam radius 5 kilometer dari kawah karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tambah Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru.

Potensi terjadinya awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai serta lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru juga patut diwaspadai.

Daerah aliran sungai terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Bat serta kawasan anak sungai juga berstatus berbahaya.