Sejarah Unik Es Cendol Elizabeth, Kuliner Legendaris yang Cocok Jadi Takjil
- IG: @cendolqueenelizabeth
Kuliner, VIVA Banyuwangi –Jika mendengar kata "Elizabeth" di Kota Bandung, mungkin sebagian orang akan mengira ini merujuk pada Ratu Inggris. Namun, yang dimaksud sebenarnya adalah Es Cendol Elizabeth, minuman khas yang sudah melegenda sejak puluhan tahun lalu.
Hidangan ini sering diburu oleh masyarakat Bandung setiap harinya, tak terkecuali di bulan puasa, karena rasanya yang manis dan segar cocok menjadi takjil berbuka.
Berlokasi di Jalan Inhoftank No. 64, es cendol ini menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba di Bandung.
Sejarah Es Cendol Elizabeth
Es Cendol Elizabeth dirintis oleh H. Rohman pada tahun 1972. Awalnya, ia berjualan cendol keliling dengan gerobak, menawarkan dagangannya ke berbagai wilayah, termasuk Dago dan Cihampelas. Setiap hari, ia melewati Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), di mana ada seorang pelanggan setianya bernama Eli.
Eli sering membeli cendol dari Rohman dan memiliki toko tas bernama "Elizabeth." Karena Rohman kurang lancar membaca dan menulis, Eli sering membantunya mencatat pesanan menggunakan bon toko tasnya. Dari situlah muncul ide untuk menamai dagangan Rohman dengan nama "Cendol Elizabeth."
Seiring berjalannya waktu, Es Cendol Elizabeth semakin dikenal dan akhirnya Rohman memindahkan tempat produksinya ke Jalan Inhoftank. Saat itu, banyak pelanggan yang datang langsung untuk membeli karena stok cendol sering habis di tempat berjualannya di depan toko tas Elizabeth. Tahun 1998, akhirnya berdiri Es Cendol Elizabeth Pusat di lokasi ini.