TKW Asal Jember Diduga Tewas Dibunuh di Malaysia

Jasad yang diduga TKW asal Jember di Kuala Lumpur Malaysia
Sumber :
  • Screenshot Sosmed/ VIVA Banyuwangi

Kuala Lumpur, VIVA Banyuwangi – Aksi kekerasan terhadap Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri kembali terjadi. Kali ini dialami seorang TKW asal Jember yang ditemukan tewas di balkon sebuah apartemen di Kuala Lumpur Malaysia. Diduga TKW tersebut menjadi korban tindak kejahatan.

Penyelamatan Pekerja Migran Asal Banyuwangi dari TPPO Belajar dari Kasus DR di Malaysia

Berdasarkan video dan foto yang beredar di akun grop facebook, Info Warga Jember Official. Seorang TKW yang masih muda dilaporkan tewas terbunuh.

Dalam caption video yang diunggah oleh akun FB, Ghalib Al Goresy menyatakan TKW naas itu diduga menjadi korban pembegalan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Seorang Pekerja Migran Indonesia asal Banyuwangi Dikabarkan Sakit di Malaysia.

Video serta foto tersebut langsung mendapatkan beragam tanggapan warganet. Malahan ada yang mengaku kenal korban.

“Saya kenal pak,,, itu temen saya anak Jenggawah,” ujar akun FB Yusuf Joky Sloky

Pemkab Banyuwangi Pantau dan Dampingi Balita 3 Tahun Korban Penganiayaan Ibu Tiri dan Ayah Kandung

“Namanya Indri,,, dia terakhir buat story WA jam 8 tadi malam,,, tau” skrg udah gak ada nyawa.” Tambah FB Yusuf Joky Sloky dalam kolom komentar.

“Sdah ktemu lur… itu adek saya orang babatan darungan,” tutur akun FB Komariah Saja

“Iya Indri/Dilla dia ponaka an ku,” tulis akun FB Vitri Manies di kolom komentar.

Berdasarkan keterangan tambahan yang disampaikan akun FB, Ghalib Al Goresy. Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 06.00 waktu setempat di Kuala Lumpur Malaysia.

“Info sementera begal dan KDRT. Masih didalami Polisi,” tandas akun FB, Ghalib Al Goresy di kolom komentar.

Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak yang berwenang terkait dugaan tewasnya seorang TKW akibat menjadi korban kejahatan di Malaysia.

Peristiwa yang dialami TKW tersebut, menambah daftar panjang tindak kekerasan yang dialami Pekerja Migran Indonesia dalam mengalami kekerasan di luar negeri.