Dampak Beras Mahal, Harga Nasi Bungkus Tetap Tapi Porsi Berkurang
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Kenaikan harga beras yang hampir terjadi setiap pekan terus menimbulkan dampak. Kali ini dampak kenaikan harga beras berimbas pada pedagang nasi bungkus. Kini porsi nasi bungkus berkurang kendati harga masih dijual tetap.
Seperti yang dikeluhkan pedagang nasi bungkus, Kani yang memiliki lapak di tepi jalan utama Jawa Bali di Dusun Karanganyar Desa Bajulmati Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur.
Wanita usia paruh baya tersebut, terpaksa mengurangi porsi nasi bungkus jualannnya karena harga beras yang terus melonjak naik di pasaran.
“Untuk harga tetap 5 ribu tapi porsi nasinya kita kurangi sampai setengahnya. Tidak cukup untuk dijual seperti biasa,” ujar Kani. Rabu, 21 Februari 2024.
Untuk menaikan harga nasi bungkusnya, Kani menilai sangat beresiko untuk kehilangan pelanggan nasi bungkusnya.
“Sebagian besar pelanggan saya, orang biasa. Jadi kalau saya naikkan harganya, bisa-bisa mereka tidak mau mampir ke warung saya karena dianggap mahal,” tutur Wanita paruh baya ini.
Harga minyak goreng dan bumbu dapur yang mulai ikut merangkak naik, juga membuat biaya produksi nasi bungkus bertambah.
“Kini saya hanya menyediakan setengah dari biasanya. Jika kurang, baru nambah lagi. Tidak menyiapkan banyak kayak biasanya, takut tidak laku,” kata penjual nasi bungkus yang juga menyediakan kelapa muda tersebut.
Hal senada juga dikeluhkan pelanggan, Didi Kempot yang kini harus membeli nasi bungkus 2 porsi untuk sekali makan.
“Saya sering beli disini karena harganya murah dan porsinya besar. Tapi saya sekarang butuh 2 bungkus untuk sekali makan,” kelakar Didi Kempot, seorang pelanggan.
Namun Didi menyadari terjadinya pengurangan porsi nasi bungkus tersebut akibat dari kenaikan harga beras di pasaran.
“Ya gimana lagi, lha wong harga berasnya juga mahal banget. Kalau kayak ini tetap kita orang kecil yang jadi korban,” keluh pengemudi bus yang satu ini.
Kenaikan harga beras di pasaran sudah terjadi sejak sebulan lalu dan terus merangkak naik menjelang bulan Ramadhan.
Operasi pasar harus segera dilakukan guna menekan inflasi akibat kenaikan harga beras yang semakin tidak terkendali.