Beras Mahal, Benih Padi Hibrida di Probolinggo Disalurkan
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Probolinggo, VIVA Banyuwangi – Melonjaknya harga beras, membuat Pemerintah terus berupaya mencari cara untuk kembali menstabilkan harga beras di pasaran. Kali ini Pemerintah menyalurkan benih padi hibrida pada petani guna menambah ketersediaan beras di masyarakat.
Adalah petani yang berada di Desa Kareng Kidul, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur yang menerima bantuan benih padi jenis hibrida dari Pemerintah.
Sedikitnya 560 paket benih padi jenis hibrida diberikan pada petani. Penyaluran bantuan tersebut digelontorkan melalui program dana Dana Desa (DD).
“Masyarakat sempat menolak dengan bantuan benih padi hibrida tersebut. Kendati menerima, petani biasa tetap enggan menggunakannya,” ujar Kepala Desa Kareng Kidul, Ahmad Suladi.
Penyaluran bantuan benih hibrida kurang mendapatkan respon positif dari masyarakat karena minim sosialiasisasi manfaatnya.
“Petani sudah tidak alergi lagi karena sudah membuktikan sendiri manfaatnya. Sekarang mereka sudah mulai menanam padi jenis hibrida,” tutur Ahmad Suladi pada Jurnalis.
Kades Kareng Kidul menambahkan, penyaluran benih hibrida tersebut diharapkan mampu mencegah kenaikan harga beras di waktu yang akan datang.
“Padi hibrida sendiri mempunyai keunggulan seperti produktivitas lebih tinggi, lebih tahan hama dan penyakit, bulir lebih bagus, dan kualitas nasi lebih pulen,” tambah Kades Ahmad, Jumat, 23 Februari 2024.
Hal senada juga dinyatakan Camat Wonomerto, Ali Kusno yang menyatakan program bantuan benih padi jenis hibidra tersebut akan kembali disalurkan di tahun 2024.
“Program ketahanan pangan ini merupakan inisiatif Pemerintah Desa Kareng Kidul melalui DD 2023. Hasilnya sangat memuaskan dan jadi bibit padi unggulan,” kata Camat Wonomerto, Ali Kusno.
Dengan program bantuan benih padi jenis hibrida tersebut diharapkan akan lebih meningkatkan produktifitas pertanian dan mampu memberikan hasil yang bermanfaat.