Tukang Pijit Usia 100 Tahun Dari Probolinggo Naik Haji, Begini Kisahnya

Probolinggo, VIVA Banyuwangi –Bagi umat Islam, melaksanakan ibadah haji merupakan bagian dari Rukum Islam ke 5 bagi yang mampu. Namun pelaksanaan ibadah haji ternyata bisa juga dilakukan oleh seluruh umat Islam jika diiringi dengan sebuah kemauan yang sangat kuat.

Seperti yang dilakukan Ngatima warga Desa Leces, Blok Gul Gulan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

 

Sosok calon Jemaah ini sangat menarik karena hanya berprofesi sebagai tukang pijit bayi yang bagi sebagian besar orang akan dipandang sebelah mata memiliki keinginan untuk melaksanakan ibadah haji.

 

Namun keinginan yang sangat kuat, membuat Ngatima mampu mengumpulkan biaya sedikit demi sedikit.

 

“Saya menabung Rp 20.000 setiap hari dari hasil memijat. Saya kumpulkan di dalam tas kresek, entah berapa lama saya menabung. Saat dibuka ternyata isinya sudah mencapai Rp 27.000.000,” ujar Ngatima.

 

Bukan hanya profesi yang menarik perhatian, usia Ngatima yang tercatat lahir pada tahun 1924 juga sudah mencapai 1 abad atau 100 tahun.

 

“Seharusnya berangkat (haji) pada Tahun 2021 lalu namun karena terkendala Covid-19 akhirnya ditunda hingga sekarang,” tutur tukang pijit bayi ini.

 

Sebelum bisa mendaftarkan haji, Ngatima pernah menjadi korban penipuan saat berupaya mengumpulkan uang untuk ibadah haji.

 

“Uang saya hilang, Rp 35.000.000 saat nabung di koperasi. Padahal lokasi kantornya tidak jauh dari tempat tinggal saya,” kata Ngatima.

 

Ngatima bersyukur hingga saat ini diberikan Kesehatan dan umur Panjang hingga akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menjalankan ibadah haji.

 

Ngatima juga berharap agar diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah haji sejak keberangkatan hingga kembali ke tanah air.