Tumpeng Sewu, Ritual Adat Suku Osing Banyuwangi yang Mengakar Hingga Kini
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
Pagi harinya sebelum dimulai selamatan masal, warga telah melakoni ritual mepe kasur. Dalam tradisi juga digelar Mocoan Lontar Yusup semalam suntuk. Rangkaian ritual ini diyakini merupakan selamatan tolak bala.
"Ini merupakan wujud syukur kami kepada Tuhan, dan doa agar kami selalu diberi keselamatan dan dihindari dari bala," tutur Kepala Desa Kemiren, Muhammad Arifin.
Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan tradisi dan budaya turun-temurun di Banyuwangi terus tumbuh dan berkembang, hingga menjadi atraksi wisata yang diminati wisatawan.
Saat ini banyak travel agent yang membuat paket-paket wisata yang memasukkan atraksi budaya sebagai salah satu destinasinya, salah satunya Tumpeng Sewu.
“Kekhasan semacam ini banyak diminati wisatawan. Wisata tradisi ini juga bisa memperpanjang lama tinggal wisatawan di Banyuwangi,” ujarnya.
Desa Kemiren tahun ini masuk 50 besar dalam ajang Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Nilai luhur tradisi dan budaya tersebut menjadi salah satu penilaian penting dalam kontestasi ADWI 2024. (*)