Aksi Unjuk Rasa di Pasuruan: Bentrok dengan Polisi, Mahasiswa Bakar Ban di Depan Kantor DPRD
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Suasana di depan Kantor DPRD Kota Pasuruan, Jawa Timur, berubah menjadi tegang ketika ratusan demonstran yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat berkumpul untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada.
Aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan damai itu, berujung pada bentrokan antara demonstran dengan aparat kepolisian.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), bersama buruh pabrik dan elemen masyarakat lainnya, menyuarakan aspirasinya di depan gedung DPRD Kota Pasuruan.
Mereka menuntut agar DPR RI segera menyepakati revisi peraturan terkait Komisi Pemilihan Umum Nasional (KPUNL) sesuai dengan putusan MK tentang Undang-Undang Pilkada.
Selain itu, mereka juga mendesak agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset Koruptor segera disahkan.
Kericuhan mulai terjadi ketika demonstran mencoba menerobos masuk ke dalam gedung DPRD. Upaya mereka dihentikan oleh aparat kepolisian yang sudah bersiaga di lokasi.
Ketegangan meningkat ketika pihak kepolisian menghalau massa yang memaksa masuk, memicu aksi dorong-dorongan antara demonstran dan aparat keamanan.