Nordianto Dirikan Komunitas GenRengers: Berjuang Melawan Pernikahan Dini

Nordianto pegiat GenRengers Educamp
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Banyuwangi

Kubu Raya, VIVA Banyuwangi – Pernikahan dini masih menjadi persoalan serius di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat. Nordianto Hartoyo Sanan, seorang pemuda asal Kubu Raya, merupakan salah satu pejuang yang aktif menyuarakan bahaya pernikahan dini melalui komunitas GenRengers Educamp yang ia dirikan.

Rais Hajat, Sang Inspirator Pendidikan di Pelosok Bantaeng

Ia menceritakan bahwa ibunya mengalami berbagai masalah reproduksi akibat menikah di usia muda, bahkan harus menjalani operasi angkat rahim.

Nordianto mulai aktif mengkampanyekan bahaya pernikahan dini sejak masih SMP pada tahun 2009.

Ahsanul Husna, Sang Pejuang Pendidikan yang Hadirkan Sekolah Gratis Berkualitas di Semarang

"Saya kerjakan sejak masih SMP pada tahun 2009 untuk mengkampanyekan tentang bahaya perkawinan usia anak yang banyak sekali terjadi di lingkungan saya," terang Nordianto.

Menurut Nordianto, pernikahan dini merupakan "bom waktu" yang dapat menimbulkan berbagai masalah di kemudian hari, seperti peningkatan kriminalitas dan kemiskinan.

Laskar Pencerah: Terangi Masa Depan Remaja di Pelosok Pasuruan

"Rantai setan ini tidak akan putus karena dari orangtuanya tidak memberikan pendidikan dan kualitas hidup yang baik kepada anak yang mereka kandung. Cara membesarkan anak pun tidak paham, jadi rantai setan ini terus berputar dan menjadi bom waktu," urainya. 

Untuk mencegah pernikahan dini, Nordianto mendirikan GenRengers Educamp pada tahun 2016. Komunitas ini memberikan edukasi kepada remaja mengenai bahaya pernikahan dini dan pentingnya merencanakan masa depan.

"Kami juga memberikan pembekalan kewirausahaan agar remaja memiliki keterampilan dan mampu menghasilkan pendapatan sendiri," tambah Nordianto.

GenRengers Educamp telah menunjukkan hasil positif. Angka pernikahan dini di Kalimantan Barat menurun dan semakin banyak remaja yang bersemangat untuk melanjutkan pendidikan dan mengejar cita-cita mereka.

"Beberapa remaja bahkan berhasil melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan menjadi tenaga profesional," ungkap Nordianto.

Saat ini, Nordianto dan rekan-rekannya sedang mengembangkan platform serupa untuk mengkampanyekan bahaya pernikahan dini di wilayah Afrika.

"Kami ingin membantu remaja di seluruh dunia untuk terbebas dari pernikahan dini dan menggapai masa depan yang lebih baik," pungkas Nordianto.

Berkat dedikasi dan kerja kerasnya, Nordianto dianugerahi penghargaan Satu Indonesia Awards 2018 dari Astra untuk kategori kesehatan. Nordianto Hartoyo Sanan adalah sebuah inspirasi bagi generasi muda untuk aktif membuat perubahan positif di masyarakat.