Makam Datuk Malik Ibrahim Banyuwangi Yang Tak Pernah Putus dari Peziarah
- Muhammad Faisal/ VIVA Banyuwangi
Tamu atau peziarah ini juga mengisi buku daftar kehadiran. Daftar kehadiran setiap satu bulan sekali harus dilaporkan ke pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
"Bila dihitung setiap bulanya bisa sampai 10 ribu bahkan 15 ribu peziarah, selain itu bila malam tertentu semisal malam jum'at manis di makam Datuk Ibrahim mengadakan rutinan seperti khotmil Qur'an, istighotsah tamu yang datang bisa lebih banyak lagi," terang Abdul Munif. Senin, 4 Desember 2024
Datuk Ibrahim atau kerap di sebut Mbah Datuk berasal dari Yaman kemudian datang ke Indonesia pada tahun 1770 M untuk berdakwah menyebarkan agama Islam di Bali.
Mulai tahun 1840 M Datuk Ibrahim memutuskan pindah ke Kampung Arab Kelurahan Lateng Banyuwangi Jawa Timur hingga wafat dan dimakamkan ditempat ini.