Strategi Jitu Suparlin Melindungi Sapi dari Ancaman PMK: Jamu Herbal hingga Sterilisasi Kandang

Peternak menyiapkan pakan rempah antisipasi PMK pada sapi
Sumber :
  • Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi

Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi momok menakutkan bagi peternak di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Timur yang merupakan salah satu sentra peternakan sapi terbesar di negeri ini. Suparlin, seorang peternak sapi di Kabupaten Pasuruan, menjadi salah satu contoh inspiratif bagaimana upaya pencegahan dapat dilakukan secara mandiri. Dengan menggunakan jamu herbal dan menjaga kebersihan kandang, ia berhasil melindungi sapi-sapinya dari ancaman penyakit ini.

Menghadapi Wabah dengan Jamu Herbal

Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Sadis Bos Rental di Pasuruan

Suparlin, yang tinggal di Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso, Pasuruan, memiliki 38 ekor sapi dari berbagai varietas seperti Simental, Brahman, dan Limousin. Setelah belajar dari pengalaman pahit tahun 2022, di mana puluhan sapinya mati akibat PMK, ia memutuskan untuk bertindak lebih proaktif.

Setiap pagi pukul 10.00, Suparlin memberi sapinya jamu herbal yang diraciknya sendiri. Komposisi jamu ini meliputi kunyit, jahe, kencur, mengkudu, dan bawang merah, yang kemudian dicampur dengan tetes tebu untuk memberikan rasa manis. Campuran ini ditambahkan ke pakan favorit sapi, seperti dedak (katul), sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh ternak.

Bocah 9 Tahun di Pasuruan Selamat dari Insiden Kaki Terjepit Tiang Listrik

Menurut Suparlin, jamu herbal ini membantu meningkatkan daya tahan tubuh sapi. "Sapi-sapi saya jadi lebih sehat dan jarang sakit sejak rutin diberi jamu ini," ujarnya.

Kebersihan Kandang Jadi Prioritas

Selain pemberian jamu herbal, kebersihan kandang juga menjadi perhatian utama Suparlin. Setiap hari, kandang disemprot dengan cairan pengusir lalat untuk mencegah penyebaran virus yang sering dibawa serangga. Ia juga memastikan sapi-sapinya tidak berinteraksi langsung dengan sapi dari luar lingkungan kandang.

Kenaikan Harga Cabai di Pasuruan Awal Tahun 2025: Apa Penyebabnya?

"Kalau ada sapi luar yang masuk, risikonya terlalu besar. Tahun lalu, virus PMK menyebar dengan cepat gara-gara itu," kata Suparlin. Langkah sterilisasi ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjaga kesehatan ternak.

Pelajaran dari Pengalaman Pahit

Pada tahun 2022, wabah PMK melanda dengan cepat, menyebabkan kematian massal sapi di banyak wilayah di Indonesia, termasuk di kandang Suparlin. Pengalaman pahit ini membuat Suparlin lebih waspada. Kini, ia tidak hanya melindungi sapinya dengan pendekatan herbal, tetapi juga menambah wawasan tentang pencegahan penyakit melalui pelatihan dan informasi dari dinas peternakan setempat.

Apa yang dilakukan Suparlin merupakan contoh nyata bahwa pencegahan adalah langkah terbaik dalam menghadapi ancaman penyakit ternak seperti PMK. Dengan inovasi sederhana seperti jamu herbal dan perhatian terhadap kebersihan, ia telah membuktikan bahwa langkah-langkah mandiri dapat memberikan hasil signifikan.

Bagi peternak lain, cerita Suparlin bisa menjadi inspirasi untuk tetap waspada dan kreatif dalam menjaga kesehatan hewan ternak mereka. "Kalau kita sayang dengan sapi, kita juga harus jaga kesehatannya," tutup Suparlin.