Blood for Life, Sambung Asa Indonesia Lewat Tetes Darah

Pendonor sedang melakukan transfusi darah
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Banyuwangi

Jakarta, VIVA Banyuwangi – Blood for Life yang digagas oleh Valencia Mieke Randa merupakan komunitas untuk membantu masyarakat Indonesia yang tengah mengalami kendala saat mendapatkan donor darah ketika stok di PMI atau bank darah tengah kosong. 

Pekerja Migran Indonesia Asal Banyuwangi Alami Kekerasan di Malaysia

Atas dedikasi komunitas tersebut, Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2021 memberikan penghargaan kelompok untuk bidang kesehatan. 

Untuk diketahui, Valencia melihat sendiri situasi kesulitan menemukan pendonor darah kala dirinya sedang menemani ibunya di rumah sakit dan melihat pendarahan pasien lain di ruangan yang sama. 

Stroke Bisa Menyerang Siapa Saja dan Kapan Saja, Kenali Tandanya

Di tengah situasi sulit, pihak rumah sakit dan keluarga tidak berhasil menemukan pendonor darah untuk pasien, sampai akhirnya pasien tersebut meninggal dunia.

Di tengah iba yang ia rasakan, lulusan fakultas teknik Universitas Indonesia tersebut justru menelan kekecewaan ketika mendapati adanya pesan singkat penipuan terkait kebutuhan darah yang menyebar di masyarakat, serta calo-calo darah yang memanfaatkan kesusahan orang lain untuk keuntungannya sendiri.

Karena Hal ini 7 PMI Probolinggo Dideportasi Dari Luar Negeri

Melihat fakta-fakta tersebut, ia kemudian bertekad untuk menolong para keluarga pasien yang membutuhkan darah dengan mendirikan Blood for Life pada 19 Maret 2009.

Berjalan dengan baik, kini komunitasnya telah tersebar ke berbagai daerah, di antaranya Surabaya, Makassar, Jakarta, Bekasi, Manado, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, hingga Manado. 

Lebih dari 20 admin relawan disiagakan untuk media sosial Blood for Life yang biasa disebut IGD virtual, untuk menindaklanjuti informasi yang masuk serta memastikannya valid serta total terdapat 160 orang yang menjadi anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Blood for Life tak menetapkan target kuantitas yang ingin dicapai, melainkan lebih kepada harapan bahwa para relawan semakin efektif kinerjanya sehingga pengembangan organisasi nerjalan dengan baik dan lancar.