Mengungkap Kelezatan “Bekamal” Masakan Daging Fermentasi Khas Suku Osing

istimewa. Bekamal masakan extrem suku Osing
Sumber :
  • jumroini subhan

Proses memasaknya sangat mudah dan hampir mirip dengan memasak rendang. Namun, tidak semua orang bisa merasakan Bekamal.

"Mepe Kasur" Tradisi Suku Osing Kemiren jelang Idul Adha

"Dulu saya tidak suka makanan ini, tapi sekarang ketagihan," ujar Rehana.

Menurutnya, tidak semua orang bisa mencicipi Bekamal. Masakan Bekamal adalah daging yang diawetkan dengan cara diberi bumbu khusus, kemudian disimpan di tempat yang kedap udara, seperti dalam toples. 

Polhutmob Amankan 8 Batang Kayu Jati Tanpa Dokumen, Pemilik Tidak Tertangkap Lagi

Prosesnya memakan waktu berminggu-minggu hingga daging tersebut membusuk dan berbau.

"Setelah diberi bumbu, daging disimpan dalam tempat yang kedap. Selain baunya yang menyengat, rasanya agak aneh di lidah. Namun menurut saya, keanehan itu merupakan kelezatan yang tidak bisa dinikmati oleh semua orang," ungkapnya.

Perkebunan Kopi Belanda di Desa Kebondalem, Sebuah Kenangan yang Mengubah Sejarah

Sanusi (69), seorang tokoh adat Osing asal Desa Glagah, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, juga menjelaskan bahwa masakan Bekamal sudah ada sejak zaman Kerajaan Blambangan, sebelum adanya penjajah di Bumi Blambangan.

"Bekamal sudah ada sejak zaman sebelum penjajah. Mungkin sejak Kerajaan Blambangan, masakan ini sudah ada," kata Sanusi.

Halaman Selanjutnya
img_title