Rematik di Usia Muda: Penyebab Tersembunyi dan Solusi Efektif

Ilustrasi penyakit rematik
Sumber :
  • www.istockphoto.com

Kesehatan, VIVA Banyuwangi – Rematik, atau rheumatoid arthritis, seringkali diasosiasikan dengan usia lanjut. Namun, kenyataannya, kondisi ini juga dapat menyerang individu yang lebih muda dilansir dari Alodokter. Memahami penyebab dan cara mengatasinya sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang.

Penyebab Rematik pada Usia Muda

Kalap Makan Saat Lebaran? 3 Resep Infused Water Ini Bantu Hancurkan Lemak Tubuhmu, Bisa Dicoba!

1. Faktor Genetik Riwayat keluarga dengan rematik meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi serupa. Gen tertentu, seperti genotipe kelas II HLA (human leukocyte antigen), dapat mempengaruhi kerentanan terhadap rematik.

2. Obesitas Kelebihan berat badan memberikan tekanan ekstra pada persendian, terutama lutut, panggul, dan kaki, yang dapat memicu peradangan dan kerusakan sendi.

Ingat! Jangan Letakkan 5 Benda Ini Diatas Kulkas

3. Faktor Hormonal Perubahan hormonal dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko peradangan pada persendian. 

4. Cedera atau Trauma Cedera pada persendian, seperti patah tulang atau dislokasi, dapat memicu perkembangan rematik jika tidak ditangani dengan baik.

7 Attitude Yang Bikin Orang Lain Nyaman Sama Kamu, Harus Punya dan Pertahankan!

5.Merokok Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko rematik dan memperparah gejalanya. Paparan asap rokok juga dapat memperburuk peradangan. 

Cara Mengatasi Rematik pada Usia Muda

1. Pengobatan Medis

- Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS): Digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan pada sendi. 

- Obat Antiinflamasi Steroid: Dapat diberikan untuk mengurangi peradangan yang lebih berat. 

2. Terapi Fisik dan Okupasi

Terapi ini membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot, serta mengajarkan cara melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman. 

3. Perubahan Gaya Hidup

- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik seperti yoga atau tai chi dapat meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi stres pada sendi. 

- Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan kaya antioksidan dan antiinflamasi, seperti buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah seperti kunyit dan jahe, dapat membantu mengurangi gejala rematik.

4. Penggunaan Krim Antinyeri

Krim yang mengandung capsaicin, asam salisilat, atau mentol dapat meredakan nyeri akibat rematik. Beberapa krim dengan kandungan diklofenak memerlukan resep dokter.

5. Manajemen Stres

Teknik relaksasi seperti meditasi mindfulness dapat membantu mengelola nyeri dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. 

Dengan memahami penyebab dan langkah penanganan yang tepat, individu muda yang mengalami rematik dapat menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan produktif.