Menghargai Nikmat Kesehatan Sebagai Bentuk Syukur Pada Allah SWT
- Istimewa / VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Penulis: Ustad Faisol Aziz. Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banyuwangi.
Kalau anda ingin tahu nikmatnya oksigen, datanglah ke Rumah Sakit. Lihatlah orang yang terpaksa menggunakan selang oksigen untuk bernafas.
Mereka harus membayar oksigen, yang sejatinya selama ini Allah SWT gratiskan untuk kita semua. Dan harga yang harus mereka keluarkan tidaklah murah.
Kalau Anda ingin tahu nikmatnya kesehatan, lihatlah orang yang terpaksa antri untuk melakukan cuci darah rutin.
Atau lihatlah ratusan bahkan ribuan orang yang datang dengan berbagai keluhan Kesehatan di Rumah Sakit.
Ada yang sakit gigi, jantung yang harus pasang ring, paru-paru, atau karena korban kecelakaan. Sungguh kesehatan itu amatlah mahal.
Dengan melihat orang sakit, semoga kita bisa lebih menghargai nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Menghargai nikmat tubuh kita dengan berbagai organnya. Dan mampu menjaga semua nikmat tubuh kita itu dengan lebih baik.
Hakikatnya apa yang kita terima dari Allah bukanlah milik kita. Bahkan tubuh dan nyawa kita ini adalah milik Allah SWT.
Allah menitipkan semua organ tubuh kita itu untuk kita jaga. Dan itu adalah amanah dari Allah SWT.
Memang benar, apa yang ada di dunia ini pasti akan lapuk dan rusak pada akhirnya. Ini sunnatullah.
Tapi yang jadi pertanyaan, apa andil kita dalam merusaknya lebih cepat?
Pola hidup yang kita kerjakan setiap hari tentu sangat berpengaruh kepada cepat atau lambatnya kerusakan organ tubuh kita.
Merokok, misalnya.
Saya tidak mau masuk kepada perdebatan hukum fiqh tentang apakah merokok itu haram atau hanya makruh.
Tapi yang patut ditanyakan, apakah merokok itu baik untuk organ tubuh kita?
Minum minuman keras, narkoba, yang mengkonsumsi sesuatu yang haram sudah pasti merugikan dan berpengaruh besar kepada kondisi organ tubuh kita.
Jangan lupakan hak tubuh kita untuk istirahat, tidur dan olah raga yang teratur.
Intinya apa pun yang kita lakukan, ketika itu berakibat baik untuk menjaga kondisi tubuh kita maka artinya kita telah menjaga amanah Allah SWT atas tubuh kita.
Sebaliknya, jika kita melakukan sesuatu yang menyebabkan rusaknya tubuh kita, maka artinya kita telah melalaikan amanah Allah SWT.
Tubuh yang sehat tidak berkaitan dengan umur. Bisa saja kita sakit-sakitan, atau tubuh kita rusak tapi umur kita panjang.
Sebaliknya, bisa saja tubuh kita baik, organ kita baik, kita sehat-sehat saja, tapi ketika Allah AWT takdirkan kita tutup usia ya selesai.
Tapi tentu saja, kita ingin menghadap Allah SWT dengan kondisi terbaik, tubuh yang baik, dan tentu saja iman yang baik.
Agar ketika Allah tanyakan : Apa yang kamu lakukan terhadap nikmat yang aku berikan kepadamu? Kita mampu menjawabnya dengan jawaban terbaik.