Bahagiakan Diri Dengan Memberi Pada Sesama, Bersedekahlah
- Istimewa / VIVA Banyuwangi
Sang Dermawan yang sedang bangkrut itu menjawab : “Saya tidak tahu. Yang jelas, saya sangat kecewa dengan orang-orang yang telah pernah saya tolong. Saya selama ini telah ikhlas membatu mereka, tapi kini balasannya seperti ini.”
Orang Bijak itu kemudian menjawab : “Disitulah letak kesalahanmu”
Kamu berharap orang-orang yang telah pernah kau tolong, akan menolongmu juga saat kamu membutuhkan. Itu belumlah disebut sebagai keikhlasan.
Ikhlas itu memberi tanpa pamrih. Pamrih apa pun. Jika engkau masih memiliki pamrih atas pemberianmu, artinya selama ini engkau belumlah bisa disebut ikhlas.
Yang kedua, kamu berharap kepada manusia. Padahal kamu tahu resikonya. Ya, kecewa. Sebaik-baik manusia tidak akan pernah sempurna dalam membalas kebaikanmu. Apalagi kamu benar-benar mengharapkannya.
Siapa yang mampu membalas dengan balasan yang sempurna dan bahkan berkali-kali lipat?
Hanya Allah SWT.