Kronologi Dugaan Pelecehan Saat Body Checking. Ini Cerita Finalis Miss Universe Indonesia

Ilustrasi Pelecehan Seksual
Sumber :
  • Proverty Action Lab/ VIVA Banyuwangi

Jakarta, VIVA Banyuwangi –Dugaan pelecehan dalam sesi body checking Miss Universe Indonesia, terus tersibak. Seorang finalis menceritakan kronologis pelecehan terhadap finalis saat sesi Body Checking Miss Universe Indonesia.

Cara Mencari Kendaraan yang Pernah Dicuri Maling, Hubungi Nomer ini

Cerita bermula saat 30 Finalis dijadwalkan melakukan fitting final kostum untuk pada malam puncak acara MUID. Fitting dilakukan agar gaun tersebut bisa lulus sensor, mengingat acara malam puncak MUID disiarkan di stasiun televisi.

Seorang finalis, sebut saja - L kemudian diminta masuk ke dalam bilik yang ada di ballroom venue acara. 2 laki-laki dan 4 lainnya adalah perempuan termasuk Chief Excecutive Officer (CEO) Miss Universe Indonesia sudah berada disana.

Firli Bahuri Kembali Diperiksa Bareskrim Polri, Masuk Lewat Pintu Pengunjung

Saat itu, finalis diminta membuka pakaian yang dikenakannya dengan alasan untuk pemeriksaan body checking. Area puting finalis yang menjadi objek pemeriksaan, membuat L dan rekan-rekannya tak nyaman.

"Puting saya keliatan. (Disuruh turunin) iya, ada beberapa menit saya gini (tangan yang didada di turunin) saya sikap tegak. Dia mengamati sekitar satu menit. Terus dia bikin statment 'puting asimetris' dan itu dicatat di L.O," kata L mengutip tayangan YouTube Deddy Corbuzier.

Taksi Biru Ringsek Ditubruk Ferrari 458 Italia Merah

Mendengar hal itu, Deddy Corbuzier langsung bertanya tujuan dan maksud pengecekan puting kepada Rio Motret. Mengingat saat itu, Rio Motret memiliki jabatan sebagai visual director MUID.

"Gue enggak ngerti. Enggak ada gunanya. Puting itu buat nyusu maksudnya di dalam dunia peagent ini fungsi puting itu buat apa diamati enggak tau. Tapi kalau bentuk payudara diamati kalau sebelah tidak seimbang itu normal. Tapi kalau misalkan puting ketika lo melaju ke miss universe dunia apakah puting lo akan keliatan tidak kan. Makanya itu suatu pertanyaan sampai sekarang enggak ngerti," ungkap Rio Motret yang sudah 19 tahun berkecimpung di bidang ini.

Halaman Selanjutnya
img_title