Emil Dardak Kunjungi Banyuwangi, Nelayan Luapkan Keluh Kesah

Wagub Jatim Emil Dardak berdialog dengan nelayan
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengunjungi Lapangan Tembokrejo Muncar Banyuwangi Jawa Timur. Emil berdialog dengan para nelayan dalam acara yang diinisiasi komunitas Pilar 08.

Risma Pantau Sungai Bok Wedi: Siapkan Solusi Atasi Banjir Langganan di Pantura

Dalam acara tersebut, Emil memberikan kesempatan pada nelayan untuk mengutarakan keluh kesah yang dihadapi selama ini, diantaranya sulitnya pemasaran meski hasil ikan layang dan tongkol melimpah. 

Selain itu, nelayan juga mengeluhkan anjloknya harga ikan di pasaran saat tangkapan melimpah pada musim panen, serta mendesak pemerintah untuk stop impor ikan. 

Janji Perbaikan Pasar dari Emil Dardak di Pandaan: Harapan Pedagang untuk Kembali Ramai

“Campur tangan pemerintah harus hadir untuk keberlangsungan hidup nelayan,” ungkap perwakilan nelayan. 

Menanggapi hal tersebut, suami artis Arumi Bachsin tersebut mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk mencari solusi yang dapat mengatasi permasalahan nelayan secara menyeluruh.

Memasuki Tahap Kampanye, Kapolres Situbondo Tekankan Kembali Netralitas dalam Pilkada

Terlebih soal penyerapan hasil tangkapan nelayan yang melimpah namun tak sanggup ditampung oleh kapasitas cold storage dan pabrik tepung yang ada saat ini. 

“Kita akan cek apakah di pelabuhan-pelabuhan lain harganya sama atau harganya justru lebih baik. Jika begitu, bisa dilakukan redistribusi, kita beri insentif untuk penyalurannya,” ujar Emil pada Banyuwangi.viva.co.id.

Selain itu, pemanfaatan Puspa Agro yang dikelola Permprov Jatim untuk menampung hasil tangkapan nelayan dan mendorong upaya ekspor. 

“Kami juga komunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI,” tutur Emil. 

Emil menyebut langkah-langkah tersebut sebagai tindakan paralel untuk mencari solusi terhadap harga ikan layang dan tongkol yang justru anjlok saat panen melimpah. 

Masa panen ikan seperti saat ini disebut Emil sebagai masa terbaik untuk melakukan ekspor ikan karena Indonesia memiliki daya saing dengan jumlah yang melimpah. 

“Jadi untuk memenuhi dalam negeri bisa, ekspor bisa,” kata Wagub.