Amalan Rasulullah SAW di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan, Jangan Lupa Amalkan!

Ilustrasi membaca Qur'an saat bulan Ramadan
Sumber :
  • https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-tangan-memegang-agama-7249367/

Religi, VIVA BanyuwangiRamadan segera berakhir, dan kamu harus memperbanyak amalan di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Pasalnya, 10 hari terakhir bulan Ramadan merupakan peristiwa terjadinya Lailatul Qadar, dimana amalan dapat dilipatgandakan oleh Allah SWT. Untuk itu, barangsiapa yang beribadah di malam tersebut, maka akan mendapatkan pahala yang besar.

Tradisi Penampan Suku Osing, Ritual Sakral Menyambut Lebaran di Banyuwangi

Rasulullah SAW pun mencontohkan dan menganjurkan umatnya untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Dari Aisyah ra menyatakan bahwa Rasulullah SAW menilai keistimewaan 10 malam terakhir di bulan Ramadan dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya.

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يجتهد فى العشر الأواخر مالايجتهد فى غيره

Mudik di Bulan Ramadan, Apa Harus Tetap Berpuasa?

Artinya:

Artinya: Bahwa Rasulullah saw meningkatkan kesungguhan (ibadahnya) di sepuluh terakhir (bulan Ramadhan) yang tidak dilakukan pada hari-hari sebelumnya.

Hukum Tidak Berpuasa Saat Perjalanan Mudik

Yuk, simak apa saja amalan Rasulullah SAW yang dilakukan di 10 hari terakhir bulan Ramadan!

1. I’tikaf

I’tikaf merupakan ibadah yang dilakukan di masjid. Hal ini selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW agar lebih fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam riwayat Imam Dailami dari Aisyah ra, Rasulullah bersabda:

مَنِ اعْتَكَفَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رَوَاهُ الدَّيْلَمِيُّ عَنْ عَائِشَةَ) Artinya: Siapa yang beriktikaf (bertepatan dengan) Lailatul Qadar karena iman dan mengharap ridha Allah, maka diampuni semua dosa yang lalu (dosa kecil dan dosa besar).

2. Memperbanyak dzikir dan tilawah Qur’an

Selain itu, Rasulullah SAW juga meningkatkan ibadah salat, dzikir, dan tilawah Al-Qur’an di 10 malam terakhir bulan Ramadan. Meningkatkan amalan dan ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadan pun bisa kamu lakukan dengan sungguh-sungguh melalui dzikir dan tilawah Qur’an. Dengan begitu, kamu memiliki peluang lebih besar untuk meraih Lailatul Qadar, malam yang penuh keberkahan dengan nilai ibadah lebih baik daripada 1.000 bulan.

3. Bersedekah

Bersedekah juga menjadi amalan yan tidak boleh dilewatkan. Pasalnya Nabi Muhammad SAW sangat aktif bersedekah dan berbagi kepada sesama. Khususnya di 10 malam terakhir bulan Ramadan, beliau lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan sedekah. Kamu pun bisa mencontoh kegiatan bersedekah dari berbagai macam hal, seperti memberi infak atau bahkan membagi-bagikan takjil.

4. Berdoa

Rasulullah SAW juga mencontohkan kepada umatnya untuk memperbanyak doa di malam-malam terakhir Ramadan. Tidak hanya sekadar berdoa, beliau juga memohon ampunan, rahmat, ridha, dan hidayah dari Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa 10 malam terakhir Ramadan bukan sekadar waktu untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga momen terbaik untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh kerendahan hati.

Memanjatkan doa di waktu-waktu mustajab, seperti di sepertiga malam, saat sujud dalam salat, atau menjelang berbuka puasa, menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan sebuah doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca di malam-malam terakhir Ramadan, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis oleh Aisyah RA:

"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai keampunan, maka ampunilah aku."

Itu dia amalan yang dilakukan Rasulullah SAW di 10 malam terakhir bulan Ramadan. Jangan lupa dicatat dan diamalkan, ya!