Hak Paten Varietas Kopi Milo Pace Bernasib Tragis, PPL di Jember Ngelus Dada
- Sugianto/ VIVA Banyuwangi
"Masyarakat luar, siapa yang tidak kenal Kopi Milo Pace sekarang, mencarinya juga tinggal klik di website dan sangat mudah," terangnya.
Arik menyampaikan penyesalan dengan apa yang terjadi dengan kopi Milo Pace, yang sekarang kondisi pohonnya bernasib tragis.
"Kami selaku PPL dengan teman-teman, yang disesalkan bukan hanya lahannya siapa dan milik siapa. Cuma yang kami sayangkan adalah varietas unggul lokal yang kami punya," kisahnya.
Arik mengaku, tidak mudah untuk menjadikan sebuah produk yang tidak dimiliki oleh daerah lain, atau bahkan di Indonesia.
"Mulai pagi sampai sore, pagi sampai sore dan beberapa hari kami lakukan, dan memang tidak mudah. Itupun yang kami kirim, masih ditolak dan kalau melihat riwayatnya, ngelus dada," ungkapnya.
Petugas PPL itu merasa perjuangannya sia-sia, ketika melihat tanaman kopi Milo Pace rata dengan tanah.
"Sekarang tahu-tahu, yang kami perjuangkan sudah rata dengan tanah. Mau gimana lagi, nasi sudah menjadi bubur," tambahnya.