Santri Banyuwangi Meninggal di Ponpes Kota Kediri, ini Kata Pihak Sekolah

Korban tewas dugaan penganiayaan di ponpes
Sumber :
  • Screenshot Sosmed/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Meninggalnya Bintang Balqis Maulana saat menempuh Pendidikan di Pondok Pesantren yang berada di Kota Kediri masih misterius. Pihak keluarga menduga, remaja usia 14 tahun tersebut menjadi korban penganiayaa. Terkait hal tersebut, pihak sekolah korban angkat bicara.

Pemkab Banyuwangi Pantau dan Dampingi Balita 3 Tahun Korban Penganiayaan Ibu Tiri dan Ayah Kandung

Menurut Humas Mts Sunan Kalijogo, Abu Yazid. Membantah muridnya tersebut meninggal dunia akibat menjadi korban penganiayaan.

 

Curhatan Lengkap Ibu yang Anaknya Menjadi Korban KDRT Ayah Kandung dan Ibu Tiri di Banyuwangi

“Bukan, korban meninggal akibat terjatuh dari kamar mandi,” ujar Abu Yazid seperti yang dikutip dari Radio Bintang Tenggara.

 

Anak Dianiaya Ayah Kandung dan Ibu Tiri, Polsek Cluring: Kasus Ditangani Polresta Banyuwangi

Sebelum dipulangkan sudah meninggal dunia, pihak sekolah mengaku jika korban sudah tidak masuk sekolah beberapa hari sebelumnya.

 

“Tidak masuk sekolah karena sakit lambung,” tutur Humas Mts Sunan Kalijogo, Abu Yasid.

 

Namun Abu Yazid enggan menerangkan lebih jauh terkait dugaan adanya tindak penganiayaan terhadap korban hingga meninggal dunia.

 

“Lokasi pondok masih satu areal dengan sekolah. Dan ada 5 pondok yang berada dalam areal tersebut,” kata Humas Mts Sunan Kalijogo.

 

Peristiwa ini bermula saat korban yang sedang menuntut ilmu di sebuah ponpes di Dusun Mayan, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri Jawa Timur tiba-tiba dipulangkan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

 

Menurut perwakilan ponpes yang mengantar korban, penyebab kematian remaja usia 14 tahun tersebut akibat terjatuh di kamar mandi.

 

Namun pihak keluarga mulai curiga karena dari balik kain kafan yang membungkus korban menetes darah.

 

“Awalnya perwakilan pondok melarang dibuka karena katanya sudah disucikan tapi tetap kita buka,” ungkap Suyanti ibu korban.

 

Saat dibuka, terdapat beberapa luka pada bagian tubuh korban mulai dari bekas sundutan rokok serta patah pada hidung.

 

Keluarga korban langsung histeris mengetahui hal tersebut yang berbuntut laporan polisi. Jasad korban kemudian urung dimakamkan dan dibawa ke rumah sakit untuk dioutopsi.

 

“Kita sedang koordinasi dengan Polresta Banyuwangi untuk penyelidikan dugaan kasus (penganiayaan) ini,” tandas AKBP Bramastyo Kapolres Kediri.

 

Kasus dugaan penganiayaan ini kini dalam penanganan jajaran Polresta Banyuwangi dan Polres Kediri guna mengungkap penyebab pasti kematian korban.