Ratusan Pegawai RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo Berunjuk Rasa, ada apa?
- Istimewa / VIVA Banyuwangi
Probolinggo, VIVA Banyuwangi –Akibat adanya keterlambatan tunjangan jasa medis untuk tenaga Kesehatan (nakes) dan non nakes hampir 3 bulan, ratusan pegawai RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo berunjukrasa. Mereka menuntut gara hak mereka segera diberikan.
Aksi protes yang dilakukan ratusan pegawan RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo, Jawa Timur ini menarik perhatian seluruh keluarga pasien.
Melihat hal yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan, pihak manajemen kemudian mengumpulkan mereka di ruang Adelwi guna melakukan mediasi.
“Iya sempat (berunjukrasa) pada pihak internal ruamah sakit. Kami semua dikumpulkan untuk mediasi,” ujar seorang pegawai.
Namun nampaknya mediasi tersebut berjalan buntu karena pegawai yang berunjukrasa tidak bisa menerima penjelasan manajemen.
“Tapi para karyawan masih tidak puas atas jawaban dari pihak direktur dan jajaran manajemen,” tutur pegawai yang enggan menyebutkan namanya.
Tunggakan jasa medis sendiri terjadi selama 3 bulan dengan total mencapai 9 miliar rupiah dengan jasa pelayanan yang dikeluarkan per bulan 3 miliar.
“Seharusnya dana itu dicairkan setiap bulan untuk nakes, non nakes dan dokter. Tapi ini sudah nunggak 3 bulan,” kata narasumber itu.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Mohammad Saleh Kota Probolinggo, dr. Intan Sudarmadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi dari pegawai.
”Jadi, BPJS masih menverifikasi berkas klaim dari RSUD. Karena banyak yang diverifikasi, perlu waktu dan berkas yang tidak lengkap dikembalikan untuk dielngkapi. Insyaallah, pekan ini baru selesai verifikasi dan akan dibayarkan klaimnya sebelum cuti hari raya,” jelasnya pada Jurnalis.
Diharapkan dana jasa medis bisa segera dicairkan agar seluruh pelayanan medis pada pasien bisa berjalan dengan baik.