Ini Penyebab Jalur Piket Nol Lumajang Ditutup Saat Siang Hari, Jangan Melintas!

Jalur Piket Nol ditutup karena proyek pelebaran jalan
Sumber :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

Lumajang, VIVA Banyuwangi –Akses penghubung antar Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur ditutup. Jalur Piket Nol tidak bisa dilewati jenis kendaraan apapun saat siang hari. Masyarakat dihimbau mencari jalur alternatif untuk beraktifitas.

PMI Ilegal di Malaysia Asal Lumajang Meninggal Dunia

Penutupan dilakukan petugas mulai pukul 08.00 Wib hingga pukul 17.00 Wib karena ada proyek pelebaran jalan di Piket Nol.

 

Inilah Wilayah Rawan Konflik Pilkada di Jawa Timur, Kapolda: Pernah Ada Kejadian Menonjol

Langkah tersebut diambil karena akses penghubung Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang tersebut rawan longsor saat pelaksanaan proyek.

 

Alami Hipotermia, Pendaki Dievakuasi Dari Gunung Lemongan Lumajang

Kondisi inilah yang dinilai sangat membahayakan pengguna jalan saat melintasi jalur Piket Nol kala ada pengerjaan proyek.

 

“Perbukitan Piket Nol kerap longsor yang membahayakan masyarakat. Karena inilah langkah penutupan jalur dilakukan,” ujar Kasat Lantas Polres Lumajang AKP Suwarno.

 

Seluruh masyarakat umum dilarang melintas saat pagi hari dan bisa menggunkan jalur Piket Nol kembali saat malam hari.

 

“Kami himbau untuk menggunakan jalur alternatif. Resikonya terlalu tinggi jika nekat melintasi jalur Piket Nol terutama saat malam hari,” tutur Kasat Lantas pada Jurnalis.

 

Jalur Piket Nol sendiri banyak digunakan warga karena memiliki akses terpendek penghubung antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

 

“Silakan melalui tol atau jalur non tol jika ingin ke Kabupaten Malang atau pun sebaliknya selama proyek ini berlangsung,” kata AKP Suwarno.

 

Perbukitan Piket Nol juga merupakan akses penghubung antar Kecamatan yang sering digunakan warga sekitar.

 

“Untuk warga Pronojiwo dan Tempursari, bisa menggunakan jalur alternatif via Curah Kobokan. Jalur ini melintasi aliran lahar Gunung Semeru,” jelas Kasat AKP Suwarno.

 

Namun warga tetap dihimbau waspada karena banyak jalur alternatif yang berbahaya terutama saat kondisi cuaca yang tidak menentu.